Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bekali jajarannya di tataran top leader ilmu komunikasi yang baik. Harapannya mampu membangun komunikasi yang efektif, Kamis (24/11/2022).
Mochamad Nur Arifin, dalam Workshop skill upgrade in public speaking for excellent leaders ini menyampaikan komunikasi itu beda dengan ngomong. "Kadang informasi itu bisa tersampaikan tanpa dengan ngomong. Paling menyedihkan ngomong berkali-kali namun pesannya tidak sampai," ujarnya.
Membeberkan cara komunikasi beberapa sosok, Bupati Trenggalek ini ingin mencontohkan ada banyak style komunikasi, seperti gaya Pak Ahok yang ceplas ceplos, terbuka. Berbeda dengan Walikota Solo yang tidak banyak bicara, namun perintahnya diwujudkan dengan cara yang berbeda.
Gibran misalnya, pada awal-awal menjabat menyuruh sopir memarkirkan kendaraan di areal jalan rusak berhari-hari. Tidak dipindah sebelum jalan diperbaiki.
Mencontoh gaya komunikasi beberapa sosok itu, Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek berharap jajarannya bisa memahami bagaimana berkomunikasi yang baik. "Tidak harus pandai berbicara namun esensi komunikasi itu bagaimana pesan yang kita sampaikan itu terkirim dengan baik dan dapat diterima baik juga oleh orang yang kita tuju," terang Nur Arifin.
Komunikasi ini penting untuk utamanya dalam jajaran Top Leader di Pemerintahan Trenggalek, karena semua membawa misi dan tugas masing-masing.
"Nah yang terpenting itu bagaimana penugasan-penugasan ini bisa tersampaikan dengan baik kepada semua stake holder yang ada," pesannya.
Saya ingin, lanjut Bupati Arifin " semuanya bisa membangun komunikasi yang efektif dengan lintas pihak sehingga pembangunan berjalan lancar. Tidak ada kemudian membangun apa ditolak, padahal untuk kepentingan masyarakat dengan 1 atau 2 alasan," lanjutnya.
Pada jajaran top leader di pemerintahannya, Bupati muda itu ingin mereka bisa menjadi problem solver yang baik dengan cara mengedepankan komunikasi.
Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto menambahkan organisasi esensinya adalah komunikasi dan komunikasi ini mudah namun sulit untuk melaksanakannya. "Tidak hanya sekedar komunikasi," tekan Sekda Trenggalek itu.
"Makanya untuk meningkatkan kapasitas, kita menggelar kegiatan ini dengan publik speaking sebagai seni berkomunikasi, menjadi bagian penting. Harapannya dengan dibekali ilmu komunikasi yang baik, para pejabat ini akan mudah menyampaikan gagasan maupun pesan dan pendapatnya kepada orang yang membutuhkan. Utamanya dalam menterjemahkan perintah pimpinan dapat mengkomunikasikan secara efektif," tandasnya. (Prokopim Trenggalek)