Dalam acara Galang UKM Indonesia, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengajak para pelaku UKM menjadi mitra Pemerintah untuk maju bersama. Ajakan tersebut disampaikan saat menghadiri acara yang digelar oleh International Council for Small Business (ICSB) di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Selasa (12/11/2019).
"Kita mempunyai perjuangan yang sama, kalau pelaku UKM menjual produknya, sedangkan saya menjual stategisnya Trenggalek di mata orang lain," ungkap Bupati Nur Arifin.
Disampaikan Bupati, persaingan pasar saat ini cukup kompetitif. Di mana pasar saat ini menjadi pertempuran beragam produk dari berbagai daerah baik dalam hingga luar negeri.
"PDRB Trenggalek sebesar 20 triliun dan 10 triliunnya dihasilkan dari UMKM, sehingga sudah tidak waktunya UMKM ditolong, melainkan justru UKM dan Pemerintah bermitra untuk bisa maju bersama," lanjutnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bupati Trenggalek untuk mendukung UKM antara lain meminta Camat untuk turun jemput bola memberikan ijin usaha bagi pelaku usaha mikro. Selain itu juga menggalakkan gerakan Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek untuk mencintai dan membeli produk dalam daerah. Juga akan ada Sekolah Perempuan yang di dalamnya termasuk mengedukasi perempuan dalam hal entrepeneurship.
"Yang sedang kita upayakan adalah bagaimana kita bisa ekspor namun barangnya tidak perlu keluar, dengan cara tourism, investment, sehingga trading-nya bisa jadi," ucap Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga bercerita tentang awal ikhtiarnya melakukan lelang investasi. Di mana dirinya meminta founder MarkPlus,Inc Hermawan Kartajaya, untuk bisa menawarkan lelang investasi dalam Jakarta Marketing Week. "Saya minta kepada beliau untuk bisa masuk dan bertemu dengan para pengusaha untuk menjual potensi di Trenggalek," tuturnya.
Dari lelang investasi tersebut, salah satu investor dari Jakarta berencana membangun glamping resort di hutan mangrove Pancer Cengkrong dengan desain yang menarik namun tetap menerapkan eco wisata.
"Kalau konsep ini dibuat oleh Pemerintah tentunya akan banyak anggaran yang dikeluarkan melalui APBD, ratusan bahkan bisa miliaran rupiah. Bahkan bila konsep cantik ini dibangun melalui APBD, biayanya bisa mencapai lebih dari 20 miliar, angka yang cukup fantastis dan bisa digunakan untuk membangun infrastruktur daerah," jelas Bupati.
Konsep glamping resort tersebut akan dibangun murni melalui investasi. Namun, disampaikan Bupati, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan sistem crowdfunding. "Artinya masyarakat tidak ditinggalkan," tegasnya. (Humas)