Lazimnya orang, pada hari kelahiran memilih meluangkan waktu penuh berada di tengah-tengah keluarga, bersama teman atau orang terdekatnya. Berbeda dengan Novita Hardini Mochamad, istri Bupati Trenggalek. Penggiat perempuan ini lebih memilih untuk mendampingi warga Desa Suruh untuk perangi stunting.
Kecamatan Suruh sendiri yang menjadi locus stunting. Dengan pendampingan yang dilakukan inisiator Sepeda Keren itu menargetkan kasus gizi buruk atau stunting bis menurun sesuai harapan atau zero stunting. Hal ini tentunya menunjukkan semangat ibu tiga anak itu cukup serius memerangi stunting di kecamatan itu dengan melakukan pendampingan melalui program "Putri Lintas Selatan".
Bahkan ibu dari gadis cantik bernama Sia itu rela belepotan tepung, melakukan demo masak dengan Chef Adre, mengolah ikan lele dengan berbagai macam resep makanan. Harapannya para ibu bisa mengkreasikan olahan ikan yang memiliki kandungan protein tinggi dengan berbagai macam masakan. Dengan begitu anak tidak jenuh memakan ikan setiap hari karena diaplikasikan dengan berbagai olahan masakan.
Apalagi menurut perempuan yang juga didapuk menjadi Ketua Forikan itu dalam beberapa kesempatan menyebut, kandungan ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu harganya terjangkau masyarakat.
"Kegiatan hari ini salah satu upaya launching program inovasi kita yang kita sebut Putri Lintas Selatan, pendampingan di Kecamatan Suruh," ungkap istri Bupati Trenggalek itu, Senin (22/11).
Kita senang Tim Penggerak PKK Kabupaten bisa mendampingi Kecamatan Suruh mejadi zero stunting, sambungnya. "Kita tahu dari tahun ke tahun kasus stunting di Trenggalek mengalami penurunan. Namun penurunan ini bukan berarti sudah sesuai target yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Kita akan terus bekerja keras turunkan angka stunting ini," tandasnya.
Putri Lintas Selatan sendiri merupakan kesamaan kata dari "Peduli Lingkungan Catin Bumil Bulin Tuntaskan Dan Selamatkan Balita Stunting". Program yang memang di inisiasi untuk menekan atau mengeliminer angka stunting. (Nur/ Dokpim)