Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., berbagi pengalaman sukses mewujudkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dalam kegiatan Hari Inspirasi OASE Indonesia Bersatu, Kamis (4/11/2021).
Dalam sosialisasi yang bertema “Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas” tersebut Bunda PAUD Trenggalek ini tak segan berbagi pengalaman sukses mewujudkan PTM terbatas pada jenjang PAUD di daerahnya. Sarjana Ekonomi ini menceritakan bagaimana upayanya terjun langsung ke 14 kecamatan di daerahnya guna melihat langsung simulasi PTM PAUD. Kelayakan dan kesiapan PTM PAUD dilihat langsung olehnya. Berpindah dari lembaga pendidikan satu ke lembaga pendidikan lainnya, guna memastikan PTM ini aman bagi peserta didik dan penyelenggara pendidikannya.
Selain upaya mewujudkan PTM terbatas untuk jenjang PAUD beberapa upaya yang dilakukannya guna meningkatkan kualitas PAUD didaerahnya juga disampaikan oleh ibu 3 anak ini. "Pertama dilantik menjadi Bunda PAUD, saya segera mengumpulkan Bunda PAUD di Desa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan PAUD di setiap Desa. Kemudian program 1 jam bersama ayah. Karena tidak hanya ibu saja, ayah juga mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan anak", ungkap istri Bupati Trenggalek ini, dalam kegiatan yang dipandu langsung Franka Franklin Nadiem Makarim tersebut
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini perempuan ini juga menggagas program Sepeda Keren, dimana semua pendidikan bisa diakses secara stagnan oleh semua kelompok rentan menggunakan ilmu pola asuh yang tepat. Berbagai NGO dirangkul untuk menyusun panduan yang tepat Sepeda Keren ini.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Inisiator Sepeda Keren ini menyampaikan, "saya merasa bersyukur diberi kesempatan untuk berbagi praktik baik di Acara OASE Karbinet Indonesia Maju. Disaksikan di hampir seluruh Bunda PAUD Kabupaten/ Kota dan Provinsi di Indonesia. Dan juga disaksikan langsung oleh para pejabat eselon I dan II yang ada di jajaran kementrian, serta beberapa pejabat OASE Karbinet Indonesia Maju," ungkapnya.
Ini luar biasa sekali, lanjutnya menambahkan, "artinya apa yang dilakukan di Kabupaten Trenggalek ternyata sudah linier dengan cita-cita Pak Menteri. Dusampaikan tadi oleh Ibu Franka, OASE dan Kementrian Pendidikan ternyata sudah dilakukan dan di praktikan di Kabupaten Trenggalek," imbuh perempuan hebat ini.
Jadi ini menjadi semangat bagi kita semua, khususnya Pokja Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, untuk bisa konsisten memberikan yang terbaik utamanya di dalam pemenuhan hak pendidikan bagi anak usia dini. Serta juga menambahkan beberapa poin yang tadi disampaikan dalam kegiatan hari ini, tentang apa saja peran penting ayah dalam pengasuhan anak.
Ini penting sekali digalakkan di Kabupaten Trenggalek. Kita tahu di Kabupaten Trenggalek, memiliki program 1 jam bersama ayah. Program ini kedepan harus bisa menjadi program rutinitas kebanggan Trenggalek.
Karena Kabupaten Trenggalek tadi menjadi satu-satunya kabupaten yang bisa mengungkapkan program ini di acara OASE ini. "Saya sebagai Bunda PAUD merasa terpacu semangatnya untuk terus menjaga kinerja kami, agar baik, optimal dan tetap membawa manfaat tentunya bagi masyarakat. Saya paham pekerjaan ini tidak mudah, membutuhkan kolaborasi dan kerjasama. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga semua sektor," tutupnya.
Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE Kabinet Indonesia Maju) sendiri merupakan organisasi khusus gagasan Ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden serta disepakati oleh para pendamping menteri Kabinet Indonesia Maju untuk turut mendukung dan berperan dalam mensukseskan program Kabinet Indonesia Maju.
Saat ini jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dengan tetap mengombinasikan pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ingin memastikan transisi yang mulus kegiatan belajar-mengajar di tengah pandemi, OASE Kabinet Indonesia Maju yang mewadahi seluruh pendamping Menteri Kabinet Indonesia Maju, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi berskala besar dan mengikutsertakan Bunda PAUD dari seluruh Indonesia, sebagai penggerak dalam pembinaan layanan pendidikan bagi anak usia dini.
Bunda PAUD beserta kelompok kerja dan jejaringnya diharapkan dapat mengimplementasikan 3 aksi bergerak bersama untuk memastikan kesinambungan pembelajaran anak di situasi apapun.
Dalam kegiatan ini, Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim mengakui pentingnya pendidikan anak usia dini yang sangat-sangat sulit dilakukan tidak dengan tatap muka. "bukan tidak bisa namun sangat sangat sulit bila tidak tatap muka", ungkapnya.
Ini posisi gawat darurat lanjut Menteri Pendidikan ini, menyampaikan alasannya Nadiem menuturkan, "karena baru 40% yang menggelar PTM terbatas. 60% nya masih menggelar pembelajaran secara online. Padahal pembelajaran PAUD ini sulit bila tidak tatap muka," jelasnya.
Mengingat pentingnya PAUD, dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan ini berpesan kepada seluruh kepala daerah untuk bisa membantu mewujudkan PTM terbatas ini di daerahnya masing-masing, tandasnya. (Nur/ Dokpim)