Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, ikut deklarasikan Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 1 Gandusari, Rabu (6/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Novita menekankan bahwa sekolah tidak hanya berkutat pada bidang akademik saja, melainkan juga ikut berperan menjaga psikologis anak.
Menurut Novita, keterbukaan anak kepada orang tua juga merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena dengan terbuka, orang tua menjadi tahu apa yang terjadi pada anak.
"Apakah mereka mendapatkan pem-bully-an dari teman di sekolahnya maupun beberapa kejadian lain yang kemungkinan bisa mengganggu perkembangan psikologi anak itu sendiri," tuturnya.
"Ingat, luka hati pada anak tidak akan pernah bisa disembuhkan sampai kapanpun, makanya perlu kita jaga betul mereka," tegas istri Bupati Nur Arifin tersebut.
Puspa sendiri merupakan wadah untuk menyamakan persepsi dan bekerja sama dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak, seperti masalah trafficking, kekerasan, prostitusi, pernikahan dini, putus sekolah pada anak perempuan, eksploitasi, hingga kematian ibu dan anak.
Puspa selaras dengan salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Trenggalek terkait penguatan serta pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan yang salah satu di dalamnya adalah anak.
Dalam kesempatan tersebut, Novita Hardini yang hadir didampingi istri Sekda Trenggalek, Lies Koerniawati, juga menyempatkan untuk mengikuti senam kebugaran dan senam ramah anak di halaman SMP Negeri 1 Gandusari.
Kepala SMP Negeri 1 Gandusari, Sulis Riyani, mengatakan pihaknya berkomitmen keras untuk mewujudkan sekolah ramah anak. Untuk itu dirinya berharap bimbingan dan dukungan dari semua pihak untuk bisa mewujudkannya.
Dengan deklarasi tersebut, SMP Negeri 1 Gandusari menjadi SMP pertama yang berkomitmen mewujudkan Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Trenggalek. Terkait hal itu, Ketua Forum Puspa Trenggalek, Novita Hardini, berharap sekolah lain bisa segera mengikuti. (Humas)