Meski sudah mulai memasuki penghujung musim kemarau, namun kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek masih terjadi, seperti di Desa Besuki Kecamatan Panggul. Dalam kunjungannya ke Desa Besuki, Senin (11/11/2019), Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, prihatinan melihat kekeringan yang berkepanjangan tersebut.
"Kita tentunya tidak bisa memprediksi alam. Awal November kemarin turun hujan dan ternyata ini memperpanjang kemarau yang ada karena hujan turun cuma tiga hari dan selanjutnya kemarau kembali datang," ungkapnya.
"Yang dilakukan oleh Pemerintah dan pribadi Bapak Bupati untuk membantu persediaan air bersih dilakukan secara terus menerus, namun kita tidak bisa menghalau banyaknya kebutuhan air dengan panjangnya kemarau," imbuh Novita.
Dalam kesempatan itu, istri Bupati Trenggalek tersenut mendoakan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan untuk bertahan dengan kondisi saat ini.
"Sekaligus juga akan saya ajak untuk pemberian air untuk mengedukasi masyarakat cara menanggulangi kekeringan di periode ke depan. Contohnya seperti menampung air hujan untuk kita tampung dan terus kita pakai ketika kekeringan datang dan semoga hujan segera turun, biar bencana kekeringan ini mereda," terang Novita.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua TP PKK Desa Besuki, Sundari Widodo, menuturkan bahwa bencana kekeringan yang terjadi adalah yang terparah sejak Mei tahun 2019 ini.
"Paling parah kekeringan di desa kami sejak Bulan Agustus hingga sekarang," ungkapnya.
Ditambahkan oleh Sundari, bahwa hanya terdapat satu dusun yang tidak terdampak kekeringan yaitu Dusun Kebun Duren. Sedangkan yang paling parah terdampak kekeringan di Dusun Bungur.
Ketua TP PKK Desa Besuki itu bersyukur ataa bantuan air bersih dari beberapa pihak yang dikoordinasi oleh BPBD. Tentu hal tersebut sangat membantu masyarakat. Sundari berharap hujan bisa segera turun sehingga kekeringan segera usai. (Humas)