Totalitas yang dilakukan oleh Menteri Sosial untuk penanganan bencana banjir di Kecamatan Munjungan memang patut diacungi jempol. Tidak hanya mengirimkan logistik dan alat berat untuk membersihkan material dan sampah di sungai, menteri perempuan itu juga memikirkan kesiapan dapur umum, bila kemungkinan terburuk meskipun tidak dikehendaki ada banjir susulan sehingga jembatan-jembatan yang lain terputus.
Tentunya ada beberapa tempat di Kecamatan Munjungan yang akan terisolasi. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk ini, Menteri Tri Rismaharini memborong sejumlah peralatan masak di Pasar Pon untuk kebutuhan dapur umum di titik-titik rawan. Dengan begitu harapannya masyarakat bisa mandiri mencukupi kebutuhan makanannya dengan mendirikan dapur umum bila kemungkinan terburuk itu terjadi.
Menteri Sosial menganggap ini penting karena saat ini belum puncak musim penghujan, sehingga masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan. "Saya hari ini membeli perlengkapan masak, karena ada akses yang terputus-putus sehingga berpontensi ada daerah yang terisolir. Ini yang harus kita antisipasi logistik-nya," terang Mensos Risma di Pasar Pon Trenggalek, Minggu (6/11).
Maka dari saya berbelanja kebutuhan dapur untuk mereka bisa mandiri ketika terisolasi. Terus saya minta kepada Pak Kapolres dan Pak Dandim, untuk sementara daerah-daerah kritis tadi tidak dilalui oleh kendaraan berat. Karena beban itu akan mempengaruhi kekuatan jalan. Karena kondisinya yang ditepi sungai benar-benar tidak ada penahan sama sekali. Itu kalau dilewati kendaraan berat dia akan mudah rontok.
"Masalahnya kalau putus, yang diserang ini makannya bagaimana. Kita berharap dengan kita mempersiapkan peralatan peralatan masak ini, mereka nantinya bisa mandiri. Makanya saya akan ke kota untuk membeli peralatan masak dan staf saya belanja kebutuhan pokoknya," tutupnya.
Sedangkan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat mendampingi kunjungan Menteri Sosial ini menceritakan, "hari ini saya mendampingi Bu Mensos. Beliau berkeliling, selain memberikan masukan terkait kondisi sungai secara kesosialan, beliau ingin memastikan jikalau, tapi kita tidak ingin bila terjadi banjir kembali terus ada jembatan putus lagi maka dikhawatirkan ada titik-titik pedesaan, dusun yang terisolir. Maka dari itu ibu memerintahkan untuk menyiagakan dapur-dapur umum di kawasan yang dimungkinkan terisolir," ucapnya.
Hari ini karena posisinya darurat beliau berbelanja langsung di Pasar Pon untuk memastikan dapur umum. "Bantuannya dari logistik dan juga ada alat berat dan sebagainya. Jadi cukup banyak dari Kementrian Sosial," tandasnya. (Prokopim Trenggalek)