Menghadiri peringatan Milad ke-110 Muhammadiyah ke-110 dan ke-105 Aisyiyah di Kabupaten Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek mengajak menjaga keberlangsungan hidup.
Kalimat ajakan ini disampaikan oleh kepala daerah muda itu karena trenyuh terhadap kondisi saat ini. Menurutnya percuma kesuksesan-kesuksesan diraih bila kita tidak peduli terhadap lingkungan. Karena jerih payah ini bisa raib dalam sekejap disapu alam yang murka.
Bencana alam yang datang bertubi-tubi, menjadi refleksi bagi Bupati Trenggalek untuk mengajak warganya merenungkan diri, bagaimana menjaga keseimbangan lingkungan. "Kemajuan ini terus melesat tapi jangan terlupakan untuk menjaga keseimbangan alam semesta, karena PR terbesar kita adalah hidup berkelanjutan," ucapnya, Minggu (13/11).
Ini tantangan berat, karena untuk menjaga hidup yang berkelanjutan ini tidak mudah, sambungnya. "Butuh komitmen bersama," jelasnya.
Senang bisa berkumpul dengan seluruh anggota Muhammadiyah dalam Apel peringatan milad ke-110 Muhammadiyah ke-110 dan ke-105 Aisyiyah, Gus Ipin sapaan Bupati Trenggalek itu kembali mengingatkan bawasannya awal revolusi, visi Muhammadiyah dahulu bahu membahu mewujudkan adanya kemerdekaan. Setelah kemerdekaan kemudian memastikan Indonesia ini utuh aman dan stabil.
Tantangan kita kedepan, semaju apapun keberhasilan yang kita capai akan sia-sia bila tidak ada kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan alam semesta. Berkomitmen bersama Muhammadiyah, salah satunya menolak tambang emas di daerahnya. Bupati Trenggalek juga mengajak memilih ekonomi karbon, seperti amanah Presiden Joko Widodo dan Kementrian LHK.
"Emas hijau inilah emas sesungguhnya," tegas Bupati Arifin dalam kesempatan itu. Menurutnya banyak potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari mengolah alam ini dengan tanpa mengekploitasi hasil tambangnya. Karena dengan ekploitasi akan menimbulkan kerusakan dan tentunya mengganggu keseimbangan alam. (Prokopim Trenggalek)