Camat Watulimo, Edi Santoso, adalah salah satu pihak yang merasa beruntung dengan kunjungan delegasi Temasek Foundation International dan Center for Liveable Cities (CLC) ke Trenggalek dalam rangka menindak lanjuti kerjasama Urban Governance Program, Rabu (20/11/2019).
"Kedatangan Temasek Foundation dan juga CLC ke Trenggalek secara umum merupakan momen yang sangat penting dan berharga karena mereka memberikan pengalaman dan memberikan sebuah informasi gambaran, karena mereka berjuang cukup panjang untuk menjadikan Singapura yang dulunya kumuh dan daerah jajahan menjadi sebuah negara yang maju dan luar biasa," ungkap Edi Santoso.
"Pada posisi kita saat ini, sebetulnya ada bagian-bagian yang menjadi mimpi Singapura 10 tahun yang akan datang. Misalnya mengenai RTH, mereka 10 tahun mendatang bermimpi 50 persen wilayahnya adalah ruang terbuka hijau, sedangkan di tempat kita 50 persen ruang terbuka hijau sudah ada saat ini," imbuhnya.
Menurut Edi, sebenarnya hanya bagaimana dalam mengemas kemudian memperkuat dan mempercantik kondisi yang sudah ada. Diakui oleh Camat Watulimo tersebut, bahwa semua tidak semudah seperti membalikkan tangan, namun bila ada komitmen antara masyarakat dengan Pemerintah untuk bersinergi, hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
"Yang jelas platformnya perlu kita sepakati terlebih dahulu, mengemas, kemudian memperkuat dan mempercantik itu pada platform sektor pariwisata," terang Edi.
"Kalau berbicara pariwisata, platform ini tentunya harus didukung oleh banyak pihak, tidak bisa hanya satu sektor namun banyak sektor lain yang saling terkait," tandasnya. (Humas)