Antusiasme masyarakat Trenggalek dan sekitar cukup luar biasa terhadap Gebyar UKM 2018 periode ketiga yang digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Kegiatan pameran UMKM dan talk show yang diselenggarakan oleh Pemkab Trenggalek bersama Markplus Inc. dan ICSB ini dipadati oleh para pengunjung.
Setelah sukses digelar diperiode pertama dan kedua di beberapa Kabupaten/Kota, Gebyar UKM kembali di gelar. Trenggalek menjadi tuan rumah ke 32 kegiatan ini yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin, Kamis (22/11/2018)
Melalui ICSB (Internasional Council For Small Bisnis) organisasi non profit, Markplus ingin memberikan pendidikan management bagi pengusaha dan pelaku usaha, sehingga pelaku usaha dapat naik kelas maju dan berkembang.
Di era globalisasi, persaingan dunia usaha dan perubahan selera konsumen sangat cepat. Hal ini tentunya menuntut para pelaku usaha untuk kreatif dan kerja keras menyambut peluang dan pasar yang ada.
Perlunya terus menguatkan jaringan usaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Keberhasilan pelaku UKM tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat.
Pasalnya akan ada peningkatan penghasilan yang tentunya juga menguatkan daya beli serta membuka peluang lapangan pekerjaan.
Kendala yang dihadapi oleh pengusaha kecil tentunya minimnya akses terhadap pasar, permodalan, perkembangan teknologi informasi dan perkembangan SDM. Tentunya kendala ini perlu adanya intervensi dan dorongan dari Pemerintah sehingga pelaku usaha kecil ini bisa terus berkembang.
Dr. Setyo Riyanto, Direktur Akademik ICSB Indonesia menerangkan, tidak ada yang menyangsikan produk-produk buatan kita, namun produk kita dibranding ulang dijual dengan harga yang lebih mahal.
Di ingatkan oleh Setyo Riyanto, "jangan terjadi lagi, produk kita di rebranding oleh negara tetangga dan dibeli lagi oleh masyarakat kita dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal," tegasnya.
Inilah fungsinya keberadaan ICSB, untuk membantu kita semua naik kelas. Saat ini kita masih separadis, masih sendiri-sendiri, belum tahu apa itu communal branding yang dikenalkan oleh Bupati Trenggalek, Dr. Emil Dardak. Dengan separadis seperti ini tentunya akan sangat mudah untuk dikacaukan, tukas Direktur Akademik ICSB.
Wabup Trenggalek, H. Mochammad Nur Arifin sangat antusias dengan kegiatan yang bersentuhan dengan para pelaku UKM untuk terus maju dan berkembang. Diharapkan olehnya dari kegiatan Gebyar UKM 2018 ini, para pelaku UKM bisa mendapatkan back pratice-back practice yang bisa mendorong pelaku UKM maju dan berkembang.
Wabup termuda ini menunjukkan rasa bangganya menggunakan produk-produk UKM. Sambil memamerkan kaos dan sepatu kulit yang dipakainya, Arifin berucap itu merupakan produk UKM Trenggalek dan tidak kalah dengan yang lain, terangnya. (Humas)