Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., membangun kolaborasi dengan PT. Mustika Ratu, Tbk. Kerjasama ini ditujukan untuk memasifkan pergerakan UMKM di daerahnya. Nota kerjasama ini di tandatangani oleh keduanya dalam kegiatan memperingati Hari Pahlawan Nasional di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Selasa (9/11/2021).
"Hari ini kita memperingati hari pahlawan tanggal 10 November dan mengangkat tema perempuan sebagai pahlawan penggerak ekonomi keluarga. Jadi kegiatan ini dalam rangka kita memberikan energi menyemangati, mendorong, mendukung peran perempuan agar lebih optimal lagi dalam mengisi pembangunan yang ada di Kabupaten Trenggalek," ungkapnya.
Alhamdulillah lanjut penggiat perempuan itu, "kami mencoba kolaborasi dengan banyak pihak. Ada 3 pilar penting, pemerintah, pengusaha dan masyarakat itu sendiri. Penyatuan 3 pilar ini, kami dari pemerintah Kabupaten Trenggalek bekerjasama dengan sektor usaha (PT. Mustika Ratu) dan juga Yayasan Putri Indonesia. Kita sama sama membangun UMKM di Kabupaten Trenggalek menjadi lebih masif lagi pergerakannya," sambungnya.
MoU ini sendiri berkaitan dengan kolaborasi bagaimana kita bisa menyamakan visi yang seirama dalam membangun UMKM Kabupaten Trenggalek. Membangun Jawa Timur dimulai dari UMKM di Kabupaten Trenggalek. "Kami dari UMKM Perintis (U-Perintis) menjadi perantara bagi UMKM untuk bisa menemukan solusi permasalahan UMKM. Terkait pasar misalnya, akses kapital dan juga membuka akses kolaborasi yang mempermudah UMKM untuk mengembangkan usaha," terang lanjut istri Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek itu.
Direktur Mustika Ratu tadi menceritakan banyak cerita inspiratif mulai dari tahun 2005. Dari bawah mulai 2 asisten, menjadi besar sampai sekarang. Saya yakin dengan sistem management sedemikian kokohnya maka bisa bertahan lama.
"Saya harapkan ini bisa diaplikasikan di masing masing usaha yang ada di Kabupaten Trenggalek dan Sepeda Keren ini tidak hanya berhenti memberikan akses pembelajaran dan ruang perempuan untuk bersuara tidak hanya dalam pembangunan saja namun juga bisa berdaya dalam bidang ekonomi," tutupnya.
Sedangkan Bingar Egidius Situmorang Presiden Direktur PT. Mustika Ratu, Tbk., dalam kesempatan itu menyampaikan kolaborasi yang dialakukan pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek ini merupakan bagian dari ekosistem survivel maupun di growt dari perusahaan besar.
"Mau tidak mau kedepan, kita harus membangun kolaborasi dengan UMKM. Karena kontribusi UMKM di GDP (Gross Domestic Product) Indonesia, sangatlah besar, di atas 60%," ungkap Egi menyampaikan alasannya kenapa harus berkolaborasi dengan UMKM.
Pengusaha ini senang dengan apa yang dilakukannya di Trenggalek karena ada upaya pemerintah yang menjebadani sehingga upaya kolaborasi bisa dilakukan lebih mudah.
Tidak mungkin perusahan besar itu merasa diri kuat sekali bisa sendirian. Lanjut Prssiden Direktur Mustika Ratu itu. "Perusahaan besar juga tergatung pada ekosistem yang mendukungnya juga. Di Mustika Ratu sendiri seperti bahan baku, bukan hanya dari perusahaan besar saja, tapi juga dari para petani, pengumpul yang mensuplai kita seperti empon-empon, bahan segar kemudian diproses lagi," terangnya.
Termasuk juga dalam pengembangan market. Sekarang ini tidak hanya sekedar di depan televisi, namun marketing sekarang ini lebih ke networking. Ini lebih jitu karena langsung ke target. Jadi sekaligus mereka bisa menjadi suplier, juga sebagai market yang bisa membantu kita mengembangkan pasar yang semakin besar. "Disinilah yang menjadikan Mustika Ratu bertekad lebih banyak lagi berkolaborasi dengan UMKM," tandasnya.
Sedangkan Putri Indonesia Jatim tahun 2022, Adinda Cresheilla yang juga hadir dalam kegiatan ini merasa senang melihat upaya yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek utamanya peran Ketua Dekranasda. Diharapkan ini bisa menjadi pioner di Jatim dan mendorong perempuan lebih maju lagi. "Saya bangga dan sangat senang berada di sini hari ini, karena bisa menyaksikan langsung hal ini nyata, hal ini dilakukan dan ini waktu untuk melakukan perubahan," imbuh perempuan cantik ini menambahkan. (Endah/ Dokpim)