Menerima kunjungan dari tim Temasek Foundation International (TFI), Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menunjukkan komitmennya dalam menuntaskan salah satu kawasan kumuh di Trenggalek. Hal itu ditunjukkan saat mendamping tim dari TFI meninjau beberapa lingkungan di Kabupaten Trenggalek, Senin (18/11/2019).
"Bulan November tahun lalu kita diundang oleh Temasek Foundation International untuk mengikuti salah satu program good government program. Salah satunya kita ingin menuntaskan satu kawasan pemukiman kumuh di Kabupaten Trenggalek dan setelah satu tahun kemudian, mereka ingin tahu apa hasil yang didapat di Kabupaten Trenggalek," ungkap Bupati.
"Kita punya kawasan kumuh di sekitar kota dan di kawasan selatan. Di kota ada sekitar tiga sampai lima desa yang di SK-kan dan di kawasan selatan sekitar ada dua desa. Ini nanti kita tunjukkan semuanya dan bagaimana progresnya, karena masyarakat melakukannya sendiri, tidak melalui kontraktor," lanjutnya.
Disampaikan oleh Bupati bahwa aksi yang telah dilakukan bersama masyarakat tersebut rencananya akan merubah daerah-daerah kumuh menjadi Green Kampung. Dengan sanitasi dan drainase yang baik serta jalan yang bagus, ke depan dapat direncanakan aksi yang lebih spesifik untuk pengolahan limbah, baik sampah maupun limbah cair.
"Selama ini drainase masih menjadi tempat luapan air dan pembuangan limbah. Kalau bisa ke depan sampah ini dipisahkan antara drainase dengan tempat unsur limbah," ungkap Bupati.
Bupati juga menjelaskan untuk penanggulangan kawasan kumuh di Pesisir Selatan akan ada pendekatan berbeda. "Sebagian akan dibangunkan rumah-rumah susun, karena tanah di Selatan tidak banyak dan rata-rata milik Perhutani," ucapnya.
"Jadi boleh menempati disitu namun syarat-syaratnya, harus membuat sanitasi maupun penghijauan di lingkungannya, lalu standar jalannya harus dipenuhi. Mereka harus mau melakukan hal tersebut, tidak membuang sampah terus sungainya bersih kita ijinkan untuk menempati tanah Pemda. Kita tidak akan gusur, bisa menempati namun dengan syarat," jelasnya.
Sedangkan Deputy Director of Center of Liveable City (CLC), Teo Jing Kok, mengatakan bahwa setahun lalu Bupati Trenggalek datang ke Singapura untuk belajar dan sekarang dirinya berkunjung untuk mengecek implementasi dari apa yang di telah didapat oleh Bupati waktu itu.
"Mereka-mereka ingin ngecek sejauh mana pembelajaran di Singapura diterapkan di Trenggalek," tutur Bupati menerjemahkan statement Teo Jing Kok.
"Indikator yang mereka terapkan sederhana, bila masyarakat senang maka apapun infrastruktur yang dibangun dan apapun yang dikerjakan itu menunjukkan bahwa banyak perubahan yang terjadi," imbuhnya. (Humas)