Masalah sunting telah menjadi isu Nasional, yang merangsang kepedulian Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek untuk berperan aktif melakukan upaya pencegahan seperti pembinaan keluarga, penguatan peran perempuan, dan lain sebagainya.
Kasus gagal tumbuh atau stunting juga menjadi isu strategis yang menjadi konsen utama Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Terpanggil untuk ikut berperan dalam menangani masalah stunting, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, bagi-bagikan susu kepada balita saat menghadiri evaluasi 10 program pokok PKK di Desa Kayen Kecamatan Karangan, Sabtu (23/11/2019). Dalam kegiatan evaluasi dan pembinaan tersebut, Novita Hardini juga menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Sesuai dengan pendataan terpadu yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, terdapat sebanyak 15 balita yang di Desa Kayen dinyatakan mengalami stunting.
Novita Hardini, dalam kesempatan tersebut menuturkan bahwa kasus stunting di Kabupaten Trenggalek sendiri pada umumnya mengalami penurunan yang signifikan.
"Sesuai dengan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, di Kayen sediri tahun 2018 kemarin terdapat 17 kasus stunting, sedangkan tahun 2019 ini sudah mengalami penurunan menjadi 15 kasus," terangnya kepada awak media.
Namun, istri Bupati Trenggalek itu juga tidak menampik bahwa kasus stunting belum semuanya terselesaikan. Untuk itu, dalam kegiatan tersebut Novita mengajak peran semua pihak, baik Pemerintah, lingkungan keluarga dan Desa dalam penanganan stunting.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB, Esti Ayu, menjelaskan dari hasil bulan timbang Agustus 2018 angka stunting di Trenggalek sebanyak 5.578 anak (14.98%). Sedangkan untuk tahun 2019 sampai bulan Agustus mengalami penurunan menjadi 4.957 anak (13.39%).
Sedangkan di Kecamatan Karangan, dari 12 jumlah stunting sebanyak 376 anak (15.16%) sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 295 anak (12.55%). Untuk Desa Kayen di tahun 2018 jumlah stunting 17 anak (22.37%) dari total 76 anak di Desa Kayen. Sedangkan tahun 2019 turun mrnjadi 15 anak (19.74%). (Humas)