Pemprov Jatim didampingi Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) melakukan analisa dan evaluasi (Anev) praktik-praktik baik yang dilakukan Pemkab Trenggalek. Apa yang dilakukan ini ditujukan untuk mereplikasi praktik baik ini supaya bisa diadopsi oleh Kabupaten dan Kota lainnya di Jawa Timur.
Beberapa waktu lalu inovasi Super Keren (Suara Perempuan dan Kelompok Rentan) dinobatkan sebagai inovasi terbaik 1 dalam Kompetisi Inovasi Publik (Kovabik) Jawa Timur. Dianggap baik karena Pemda Trdnggalek memberikan ruang khusus bagi perempuan dan kelompok rentan ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pasalnya Trenggalek sendiri ingin mewujudkan pemerintahan yang inklusif, maka dari itu semua komponen harus dilibatkan tidak hanya menggugurkan syarat belaka.
Selain Super Keren yang didalamnya ada Musrena Keren dan Sepeda Keren, ada keperantaan pasar, yang mendorong petani jahe di Kecamatan Pule bisa berdaya menjadi salah satu yang dilirik untuk direplikasi.
Semua praktik baik ini tidak lepas dari peran serta KOMPAK yang senantiasa membantu pemkab Trenggalek mewujudkan inovasi-inovasi ini agar kebermanfaatannya bisa dirasakan masyarakat. Dalam kesempatan ini Biro Administrasi Pemerintahan dan Otoda Setda Jatim bersama KOMPAK merencanakan melakukan anev di 3 tempat, Desa Dawuhan, Kecamatan Pule dan BUNDESMA di Desa Pule, Senin (22/11/2021).
Pj. Sekda Trenggalek, saat menerima kunjungan kerja delegasi Pemprov Jatim itu menyampaikan,"tentunya kami sangat terima kasih. Kita mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, meningkatkan SDM kita semakin kreatif, kemudian pelayanan masyarakat semakin memuaskan masyarakat, sehingga target-target dan inovasi-inovasi kita semakin mendapatkan dukungan," ungkapnya.
Kita juga berterima kasih, sambungnya "ketika praktik baik, beberapa inovasi yang kita laksanakan bisa direplikasi di tempat-tempat lain. Harapan kita kepada pemerintah provinsi RPJMD, kabupaten/kota, provinsi hingga pusat selalu selaras. Sehingga kemajuan dan praktik baik yang kita lakukan bisa mendapatkan kawalan dari pemerintah provinsi sebagai wakil dari pemerintah pusat," imbuhnya.
Kita tidak lupa untuk praktik baik ini tidak hanya memerlukan perjuangan, keuletan, namun juga kolaborasi dengan beberapa pihak guna menutupi kekurangan-kekurangan kita, tutupnya.
Sedangkan Bovi Vila, Perwakilan KOMPAK untuk Trenggalek menjelaskan kinjungan delegasi Pemprov Jatim dan KOMPAK ke Trenggalek. Menuritnya, "yang mau dikunjungi oleh teman monev kolaboratif dari teman-teman OPD Provinsi adalah Super Keren yang sekarang ada pendampingan di Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek. Kedua nanti tentang penguatan kapasitas aparatur desa, penguatan kapasitas kecamatan, BPD di Kecamatan Pule," imbuhnya.
Kemudian yang ketiga nanti belajar keperantaraan pasar yang ada di BUMDESMA yang ada di Desa Pule. Teman teman ingin melihat dan belajar praktik baik tentang itu. Harapannya dengan melihat proses, belajar langsung nantinya bisa direplikasi ke beberapa daerah lain.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dan kegiatan lanjutan selama 3 hari. Karena ada pelatihan para penggerak replikasi di Provinsi. Harapannya setelah belajar ada beberapa daerah yang terpilih bisa mereplikasi program-program KOMPAK yang dikembangkan di Jatim.
Ripto Marfiandi, Publik Finance Management Koordinator KOMPAK melanjutkan "kita ke Trenggalek ini untuk melakukan monev. Termasuk juga melakukan pembelajaran terhadap model model yang dilakukan di Kabupaten Trenggalek. Seperti Super Keren, Musrena Keren, keperantaran pasar, terkait juga dukungan prngembangan pemerintahan desa di Kabupaten Trenggalek.
Jadi ini kerjasama dari KOMPAK dengan Pemda Trenggalek untuk melakukan pendekatan yang lebih baik terhadap pelayanan publik. Diharapkan dari monev ini, kita bersama dengan OPD di Provinsi, paling tidak ini bisa di replikasidi Kabupaten/ Kota lain di Provinsi Lain. Ini harapan kita kedepan, praktik baik di Trenggalek ini bisa direplikasi di beberapa daerah lain, tukasnya. (Nur/ Dokpim)