Turut merayakan tradisi lebaran ketupat atau Kupatan, Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek bersama jajaran Forkopimda silaturahmi ke sejumlah tokoh ulama di Kecamatan Durenan, Sabtu (29/4/2023). Salah satunya ke Ponpes Babul Ulum yang merupakan keturunan dari Kyai Abdul Masir atau Mbah Mesir.
Mbah Mesir merupakan tokoh yang mengenalkan tradisi Kupatan kepada masyarakat sekitar pada waktu itu. Awalnya tradisi hanya terbatas di lingkungan pondok untuk merayakan lebaran setelah menjalani enam hari puasa syawal usai hari raya Idul Fitri.
Seiring waktu, tradisi Kupatan menyebar dan diikuti oleh warga masyarakat sekitar hingga saat ini. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin berharap masyarakat terus istiqomah menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.
Bahkan, Mas Bupati Ipin juga berencana menjadikan tradisi Kupatan sebagai salah satu agenda dalam kalender wisata. Bukan tanpa alasan, karena tradisi Kupatan telah menjadi magnet tidak hanya masyarakat Trenggalek namun juga luar daerah.
Salah satunya adalah kirab tumpeng ketupat yang dilaksanakan pada malam hari sebelum tradisi Kupatan. Tumpeng berisi ketupat yang diarak dari lingkungan Ponpes Babul Ulum kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat. Tak hanya warga sekitar, bahkan pengunjung dari luar pulau Jawa pun juga ada yang turut hadir.
"Nanti kita akan jadikan kalender wisata, tadi salah satu zuriah, salah satu keluarga pondok juga menyampaikan kelihatannya yang malam sebelum hari-H itu akan terus dilaksanakan tiap tahun," ungkap Mas Ipin. (Prokopim Trenggalek)