Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berangkatkan 7 Bus arus balik Lebaran 1445 H gratis, Senin 15 April 2024 dengan tujuan Kota Surabaya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Trenggalek kembali mengakomodir warganya yang berdiaspora untuk mudik dan balik gratis saat momentum lebaran. Untuk arus balik sendiri pemerintah daerah telah menyiapkan 5 Bus untuk mengakomodir masyarakanya. Ditambah 2 bus dari pihak swasta sehingga totalnya sebanyak 7 Bus.
Bupati Trenggalek usai memberangkatkan arus balik lebaran mengatakan, "ini disediakan oleh pemerintah daerah. Ada 5 unit Bus dan ada 2 dari pihak swasta," terang Mas Ipin.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, sambung pria yang juga menjabat Wakil Ketua APKASi itu. "Semoga semuanya aman, nyamam selama perjalanan. Saya ucapkan selamat yang kemarin sudah mudik, dan sekarang pastinya sudah waktunya masyarakat beraktivitas. Tentunya saya doakan semoga sukses bagi semua warga Trenggalek dimanapun berada," tutupnya.
Antusias masyarakat terhadap arus balik ini cukup luar biasa. Dari tanggal 26 Maret pendaftaran di buka, H-1 kuota arus balik gratis ini sudah terpenuhi. Seperti kata Budi Supriyanto, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Trenggalek. "kita dari Pemkab Trenggalek menyediakan 5 unit bus dengan kapasitas 55 penumpang dalam 1 Bus," katanya.
Kita ada 5 unit, sambung Budi menambahkan "dan pendaftaran dimulai sejak tanggal 26 Maret kemarin sampai dengan tiket habis, dengan tujuan balik Kota Surabaya. kebetulan barengan dengan PT. Pelindo itu 2 unit," lanjutnya.
Kabid Angkutan Jalan ini membenarkan bila antusias masyarakat terhadap arus balik gratis ini sangat luar biasa. "H-1 itu kita sudah menolak masyarakat karena kuota sudah penuh 357 orang," imbuhnya.
Budi berharap kedepannya pemerintah daerah bisa mengkomodir mudik dan arus balik gratis ini sebanyak mungkin. Karena sebelum Pandemi Covid 19, Pemkab Trenggalek sudah melayani itu, dengan pemerintah provinsi sekitar 19 unit. Diharapkan kedepan bisa lebih banyak lagi unit kendaraan yang bisa disediakan, sehingga bisa mengakomodir pemudik lebih banyak lagi. (Prokopim Trenggalek)