Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., tinjau bencana banjir di Kecamatan Watulimo, Jum'at (4/11).
Hujan lebat di wilayah Selatan Trenggalek Kamis (3/11), kembali mengakibatkan bencana hidrometeorologi basah di Bumi Menaksopal Trenggalek. Tidak hanya banjir bandang, tanah longsor menyasar beberapa tempat diantaranya Kecamatan Watulimo, Munjungan, Panggul, Kampak dan Gandusari. Banyak infrastruktur seperti jembatan hancur diterjang banjir.
Berbagi tugas dengan suami, Mochamad Nur Arifin (Bupati), penggiat perempuan itu meninjau bencana banjir di Kecamatan Watulimo. Mulai dari kesiapan dapur umum, membantu masyarakat membersihkan sisa lumpur serta melakukan pendataan kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh warga terdampak.
Sedangkan Bupati Trenggalek, bersama wakilnya Syah Muhamad Natanegara meninjau bencana banjir di Kecamatan Munjungan yang sempat terisolir karena Jalur Kampak-Munjungan tertutup material longsor. Sedangkan dari arah Watulimo jembatan penghubung keduanya putus total diterjang banjir. Akses jalan menyisakan dari arah Panggul dan Dongko.
"Saya membayangkan kehidupan masyarakat terdampak bencana banjir ini sangat memilukan. Pepatah bilang rumahku istanaku dan rumah tempat yang nyaman dan berlindung, namun dengan bencana ini menjadi memprihatinkan," ucap Novita Hardini dalam tinjauannya.
Sedikit porak poranda, sambung penggiat perempuan itu menambahkan. "Sebagian ada yang kehilangan harta benda yang disayangi. Kemudian anak-anak rawan penyakit. Saya juga pesan kepada seluruh warga di sini untuk menjaga kesehatannya, kebersihan di tengah banjir guna melindungi diri dari penyakit," imbuhnya.
Kalau saya sendiri berupaya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Baik dari apa yang saya mampu maupun apa yang bisa saya upayakan baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, pungkas Novita.
Marjuni salah satu tokoh masyarakat setempat menceritakan kejadian banjir bandang di Desa Prigi, Kecamatan Watulimo terjadi setelah hujan lebat melanda wilayah ini sejak Kamis (3/11) sore. Kemudian banjir datang sekira jam 9 malam.
Kedalaman air saat kejadian di jalan setinggi pinggang orang dewasa. Sedangkan untuk di dalam rumah setinggi betis. Itupun ada yang lebih dalam lagi. Air bah ini kemudian menyisakan material lumpur di dalam rumah hingga jalanan. Sehingga saat kunjungan Ketua Dekranasda Trenggalek itu warga tengah sibuk membersihkan material lumpur. Ketua RT ini berharap ada bantuan segera dari pemerintah maupun pihak lainnya guna meringankan beban masyarakat terdampak.
Sedangkan Camat Watulimo, Jati Mustika Dani menyikapi kejadian bencana ini pihaknya dan jajaran terkait saat ini tengah melakukan pendataan kepada masyarakat termasuk dengan kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak. "Seperti kesediaan air bersih. Gangguan kesehatan masyarakat perlu kita antisipasi, diataranya batuk, pilek, demam maupun gatal-gatal," ungkapnya.
Kemudian, lanjutnya menambahkan "kita akan membersihkan lumpur-lumpur di sepanjang fasilitas umum yang ada. Baru kita akan memikirkan bagaimana kejadian bencana ini tidak terus terulang. Mungkin sungai-sungai yang ada ini akan kita carikan talud, plengseng ditinggikan agar kedepannya akan mengurangi resiko banjir," tandas Jati. (Prokopim Trenggalek)