Dalam rangkaian Trenggalek Innovation Festival 2019, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga sekaligus melaunching Rumah Perempuan, Kamis (21/11/2019). Dengan diresmikannya Rumah Perempuan, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan bahwa prespektif gender tidak hanya sekedar jargon belaka.
"Jadi Rumah Perempuan ini merupakan rumah atau wadah untuk memberdayakan perempuan agar lebih berdaya (women impowerment)," ungkap Bupati Nur Arifin.
Disampaikan oleh Bupati Nur Arifin, bahwa di Rumah Perempuan akan ada Sepeda Keren yang memberikan beragam materi sebagai bekal perempuan untuk dapat lebih berdaya. Juga Musrena Keren yang mengajak partisipasi kelompok perempuan hingga kelompok rentan dalam pembangunan.
"Kalau ngomong keadilan sosial inklusi, kita harus ingat, dunia ini bukan milik laki-laki saja, karena sebagiannya ada perempuan yang didalamnya ada anak, disabilitas dan kelompok rentan lainnya yang juga mempunyai potensi yang sama," tutur Bupati.
"Di era sekarang, kita harus bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah atau ayo kerja bareng-bareng, seperti filosofi sepeda, bila dikayuh dari satu sisi maka sepeda itu akan jatuh juga, apalagi dalam GDP kita ingin mengangkat kehidupan keluarga lebih bahagia bahagia," jelasnya menambahkan.
"Perempuan itu jika terlibat dalam perekonomian, sebagian penghasilannya akan kembali kepada anak dan keluarga, sehingga dengan melibatkan perempuan dalam perekonomian maka kualitas SDM dapat terangkat, tidak ada lagi masalah stunting serta dapat mengurangi problem sosial," lanjut Bupati Nur Arifin.
Sedangkan Inisiator Sepeda Keren, Novita Hardini, menyampaikan bahwa Sepeda Keren di dalamnya terdapat sisi edukasi, tentang bagaimana perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan lainya diajarkan tentang berbagai hal, seperti pengambilan keputusan dan lainnya.
"Terus juga diedukasi bagaimana perempuan itu bisa terus mandiri menyelesaikan segala rantai permasalahan sosial yang ada, terus bagaimana perempuan itu terlibat partisipasi dalam pembangunan dimulai dari tingkat desa," terangnya.
Novita berharap dengan adanya Rumah Perempuan ke depan tidak ada lagi ketimpangan antara laki-laki dengan perempuan.
Launching Rumah Perempuan tersebut juga mendapat apresiasi dari praktisi media, Alfito Deannova. "Masih belum banyak Pemerintah Daerah yang punya perhatian serius terhadap masalah perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan," ujarnya.
"Kebanyakan memanfaatkan hal ini sebagai jargon saja dan pencitraan, tapi Trenggalek mengejawantahkan hal ini ke dalam wujud nyata dan kalau bisa ini terus ditingkatkan," tandas Alfito. (Humas)