Cita-cita Bupati Trenggalek yang menginginkan basis data akurat di sektor pertanian bakal segera terwujud. Jalin kerja sama dengan HARA, perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertanian, Pemkab Trenggalek mencoba mewujudkan hal tersebut.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan bahwa Trenggalek membutuhkan data yang akurat. "Kita akan punya Smart Center, bila Smart Center-nya tidak ada apa-apanya kan menjadi tidak smart," tutur Bupati usai menggelar rapat dengan tim HARA di Smart Center, Kamis (7/11/2019).
"Cara menuju smart itu kita harus punya data, dan harapannya data tersebut akurat. Kalau datanya sudah akurat bisa menjadi sebuah informasi, dan informasi itu menghasilkan kebijakan," lanjutnya.
Ditambahkan oleh Bupati, HARA akan membantu melakukan pendataan semua lahan yang keuntungannya bukan hanya melahirkan kebijakan bagi Pemerintah, namun juga petani bisa mengakses kredit tanpa harus bertemu dengan pihak perbankan, mengakses asuransi, hingga mendapatkan reclaim.
"Terus bisa tahu komoditas apa yang dijual dan apa yang disediakan oleh toko pertanian sekitar sehingga tansaksinya bisa dilakukan dengan menghemat waktu dengan analisis resiko yang sudah berbasis data," jelas Bupati.
"Selama ini kita tidak bisa menunjukkan basis data yang akurat, hanya berdasarkan asumsi-asumsi, dan kita lakukan piloting dulu di beberapa Kecamatan," imbuhnya.
CEO PT. Agri Tekno Karya, Regi Wahyu, menuturkan bahwa HARA datang ke Trenggalek untuk mendukung dalam menyediakan data-data pertanian yang selaras mulai dari lahan, petani, PPL, Dinas Pertanian hingga Bupati dengan teknologi yang bernama Blockchain.
"Data yang dikumpulkan oleh PPL, mulai dari data petani, data lahan, luasan lahan, proses kapan semai, kapan panen, panennya berapa ton dan beberapa data pertanian lainnya," ungkap Regi.
"Ini yang akan dikumpulkan datanya untuk kepentingan Pemerintah Daerah dan para petani di Trenggalek," lanjutnya.
Ketika data sudah terkumpul, harapan ke depan Kabupaten Trenggalek bisa membuat program yang tepat sasaran sehingga para petani bisa berdaulat sesuai dengan visi dari Bupati.
Petani yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap perbankan, melalui data tersebut bisa mendapatkan akses. "Karena data itu bisa diverifikasi oleh bank untuk memberikan kredit," ucap Regi. (Humas)