Hadir dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon dan pemberian apresiasi Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2023, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini., SE., ME., minta perlibatan perempuan dalam program tersebut.
Kenapa perempuan harus dilibatkan, Master of Economic UIN Satu menjelaskan "saya sangat senang berbicara mengenai kebijakan Proklim dan peran krusial keterlibatan seluruh gotong royong dalam menghadapi tantangan lingkungan. Komitmen terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan merupakan kewajiban bersama dalam konteks ini maka saya ingin meminta untuk juga mengajak dan melibatkan peran perempuan dalam membangun kebijakan proklim", katanya.
Ini tidak hanya suatu keharusan, tapi juga investasi dalam keberlanjutan lingkungan di masa depan. Perempuan tidak hanya merasakan dampak langsung dari perubahan iklim tapi juga memiliki keahlian dan wawasan dalam menghadapinya.
Keterlibatan perempuan dalam perencanaan pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan program dapat membawa perspektif yang luas dan holistik juga di bidang pendidikan, kesehatan serta ekonomi.
Impian kita semua dalam Proklim adalah mencapai kategori lestari. Saya meminta ada keterlibatan perempuan yang juga diajak. Sehingga kita sama-sama linier, sama-sama punya pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Ketika perempuan mendapat pendidikan yang tepat, mendapat inspirasi yang tepat, saya yakin ini akan memberikan multi player efek yang luar biasa. "Perlibatan perempuan menjadi pondasi penting dalam pembangunan. Itu menjadi keharusan dalam setiap lini OPD dalam setiap gerakannya", jelasnya.
"Alhamdulillah ini menjadi salah satu perjuangan kita untuk menyiapkan kehidupan anak cucu kita lebih berkelanjutan. Karena kalau kita ngomong sukses hari ini saja artinya kita mementingkan diri kita sendiri" ucap Novita Hardini di ruang terbuka hijau Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek, Kamis (14/12/2023).
"Kalau kita sayang kepada Indonesia, mengaku bagian dari Indonesia maka kita harus sayangi lingkungan", tandas penggiat perempuan dan kelompok rentan itu. (Prokopim Trenggalek)