Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Nur Arifin, menyampaikan tentang perlunya penguatan ekonomi pesantren saat menjadi salah satu narasumber dalam workshop One Pesantren One Product di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Selasa (10/12/2019).
Istri Bupati Nur Arifin itu mendukung upaya yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Masih banyaknya pondok pesantren yang mampu menghidupi perekonomiannya, menjadi latar belakang adanya program OPOP tersebut.
"Dengan begitu diharapkan ke depan tidak kita temui lagi pesantren yang sulit membiayai pesantrennya, santri bingung pekerjaan ketika sudah keluar pesantren," ungkap Novita Hardini.
Sebagai Ketua Dekranasda, tentu membuat Novita terpanggil untuk ikut membantu pondok pesantren agar mampu berkarya serta berdikari melalui program OPOP yang mana dalam satu pesantren minimal harus ada satu produk.
Terinspirasi dengan salah satu pondok pesantren yang pernah dikunjungi, Novita berharap bahwa pesantren-pesantren yang ada di Trenggalek bisa mengikuti jejak tersebut.
"Ada kurikulum UMKM dalam pesantren, dan pesantren ini juga memproduksi air mineral sendiri yang pemasarannya sudah cukup luas, serta memproduksi kapal, para santrinya yang mengerjakan, santri-santri ini dididik untuk membuat kapal," tuturnya menceritakan.
"Ini upaya kita untuk pemberdayaan ekonomi seluruh masyarakat di Kabupaten Trenggalek yang dimulai dari pesantren-pesantren, sehingga pesantren bisa berdaya secara ekonomi. Saya juga menekankan mengenai hakikat pesantren, para ulama merupakan pewaris para Nabi," lanjut Novita.
"Dalam sejarahnya Nabi Muhammad adalah pedagang, jadi tidak salah bila kita mulai menumbuhkan kembali hal tersebut di pondok pesantren, sehingga para santri tidak lagi menutup mata ilmu di luar agama, ilmu kehidupan seperti ekonomi juga penting bagi santri untuk mengarungi kehidupan," jelasnya.
Untuk itu, menurut Novita, sangat beruntung Trenggalek memiliki Rumah Perempuan yang di dalamnya juga terdapat bantuan permodalan untuk memulai usaha yang bisa disinergikan dengan OPOP yang digalakkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Humas)