Menindak lanjuti dari Rakornas Indonesia Maju yang digelar oleh Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran beberapa waktu lalu, Forkopimda Kabupaten Trenggalek menggelar konsolidasi tiga pilar, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (2/12/2019).
Dalam konsolidasi tersebut Forkopimda Trenggalek bersepakat untuk mengawal percepatan pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah di Kabupaten Trenggalek.
"Inti perintah Pak Presiden adalah bagaimana kita mulai Pusat hingga Desa fokus kepada cipta lapangan kerja dan investasi," ungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
"Beliau menegaskan jangan sampai investasi ke daerah yang sudah ketok pintu akhirnya tidak jadi, harus ada kemudahan yang kita berikan, karena kemudahaan investasi ini tidak hanya terkait dengan kemudahan dalam perijinan saja, keamanan juga termasuk di dalamnya sehingga perlu ada sinergitas tiga pilar dalam hal ini," imbuhnya.
Hal itu, menurut Bupati, yang membuat perlunya konsolidasi, duduk bersama antara Forkopimda dengan tiga pilar hingga tingkat Desa. Presiden juga menegaskan bahwa isu ekonomi dari dulu menjadi isu sensitif, untuk itu daerah diminta melibatkan ekonomi mikro.
"Jangan gigit orang yang benar, jangan takut-takuti Desa untuk berinovasi untuk berinvestasi, Dinas PMD dan Inspektorat harus selaras dan jangan takut bersuara," tegas Bupati Nur Arifin.
Bupati berpesan untuk mengusahakan investor menanamkan uang ke daerah, jangan kekayaan daerah yang dibawa ke luar. "Serta jangan jual-jual lahan namun justru kita tawarkan lahan strategis Desa maupun BUMDes kepada investor sehingga tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan dan mendapatkan CSR saja, melainkan ada saham yang bisa kita terima dari bagi hasil keuntungan yang bisa meningkatkan pendapatan Desa untuk membangun desa," terangnya.
Sedangkan Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, menambahkan bahwa ada lima program strategis dan diharapkan bisa in line mulai dari Pusat hingga ketingkat paling bawah yaitu Desa. Untuk itu apapun yang sudah digariskan dalam program Indonesia Maju, Polres Trenggalek menyatakan siap mendukung dan melakukan upaya percepatan.
"Jangan mencari-cari atau tidak mengingatkan, mendiamkan-mendiamkan tindak pidana itu tidak diperbolehkan," ucap AKBP Calvijn.
"Bila melihat potensi yang mengarah tindak pidana tolong ingatkan dan Forkopimda maupun tiga pilar satu outputnya, kebermanfaatannya untuk warga Trenggalek. Apa yang kita lakukan harus dirasakan oleh masyarakat Trenggalek," tegasnya.
Sementara itu Komandan Kodim 0806 , Letkol Inf. Dodik Novianto, menyampaikan bahwa dengan konsolidasi akan mempererat hubungan tiga pilar mulai dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa. Tugas pokok antara lain menjaga kedaualatan bangsa dan negara, mendukung pembangunan, serta membantu Polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
"Jargon Meroket tidak akan terwujud bila kita (tiga pilar) tidak mendukung dan bersinergi, yang utama adalah disiplin dan loyalitas, bila dianggap kurang pas kita bisa memberikan saran, bila saran dijadikan keputusan oleh pimpinan maka itu menjadi tujuan yang ingin kita capai bersama," ungkapnya.
"Ingat, apapun hal baik yang kita lakukan itu akan menjadi sebuah nilai ibadah, maka apa yang kita kerjakan kita niatkan untuk beribadah sehingga dapat bermanfaat pada kehidupan kita kelak," pesan Dandim 0806. (Humas)