Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara mengapresiasi kegiatan silaturahmi antara ulama dan pemerintah yang digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Kamis (16/12). Menurutnya hubungan ulama dan umaro (pemerintah) tidak boleh renggang.
"Ulama itu adalah pencerah dan pemerintah memberi rasa aman. Keduanya berkaitan, sehingga jangan sampai renggang," harap Wakil Bupati Trenggalek di ruang Paringgitan Pendopo Trenggalek.
Karena itulah kegiatan silaturahmi antara ulama dan umaro ini digelar oleh Pemkab Trenggalek. Semoga, lanjutnya menambahkan, semoga silaturahmi dengan keakraban ini bisa meningkatkan komunikasi dan interaksi antar sesama. Peran alim ulama dalam membimbing umat ditengah masyarakat harus terus ditingkatkan," ungkap mantan aktivis kepemudaan itu melanjutkan harapannya.
Ulama dan umaro merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dalam mengawal seruan amar ma'ruf (perintah yang baik) dalam menjegah kemungkaran (perbuatan yang tidak baik).
Hal yang sama juga disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Trenggalek, Widarsono. Mewakili Wabup Trenggalek dalam kegiatan itu Widarsono menambahkan, "peran dukungan umaro kepada ulama sangatlah nyata, sehingga peran ulama dalam berdakwah semakin luas," tutur Asisten I ini menambahkan.
Peran dan dartisipasi pemerintah daerah dalam pengawasan di bidang keagamaan dan kehidupan sosial masyarakat sangatlah penting. Sebap peran ulama sebagai rujukan, parameter dan kontrol untuk warga masyarakat. Dengan tersinkron dengan baik maka pengawasan itu bisa berjalan dengan baik.
Selain itu peran lebih MUI dalam menjaga umat diharapkan oleh Asisten Sekda ini, pasalnya fatwa MUI selalu dijadikan rujukan umat. (Endah/ Dokpim)