Tim Terpadu pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman kembali warga terdampak pembanguan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong mulai melakukan audiensi terhadap warga terdampak. Dalam audiensi itu, Ketua Timdu, Prof. Eko Ganis Suharsono memuji keseriusan dan upaya Bupati Trenggalek, yang berjuang keras untuk kesejahteraan waraganya yang terdampak Pembangunan Bendungan Bagong.
Menurutnya kesungguhan pria yang akrab disebut Gus Ipin itu dalam memfasilitasi warga terdampak pembangunan PSN itu cukup luar biasa. Hal ini tentunya menampik anggarapan sejumlah warga bawasannya Bupati Trenggalek melupakan janjinya kepada warga terdampak PSN itu.
Namun justru sebaliknya, pria yang penghobi oleh raga bola itu bahkan mengusulkan pelepasan kawasan hutan guna pemukiman warga terdampak, yang sebelumnya dengan skema penggantian kawasan hutan.
Kedatangan tim terpadu, juga menunjukkan bawasannya pemerintah mulai dari tingkatan desa hingga pusat ternyata tidak abai terhadap warga terdampak. Dalam kesempatan itu, Prof. Eko Ganis menyampaikan, "apa yang disampaikan mas bupati, benar adanya. Mewakili pemerintah Kabupaten Trenggalek, beliau berkirim surat ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Dan keinginan beliau disambut baik namun dengan beberapa persyaratan-persyaratan," ujarnya, Selasa (7/12).
Tindak lanjut dari permohonan ini dibentuklah Tim Terpadu dengan SK Kementrian yang terdiri dari banyak unsur. Eko Ganis dalam audiensi bersama warga menegaskan dirinya bukan perwakilan Trenggalek. Kedatangan ke Trenggalek untuk mengkaji usulan Trenggalek untuk membuat kajian laporan sebagai bahan kementrian memuluskan permintaan Trenggalek.
Ganis juga membocorkan progres permohonan ini cukup baik dan tentunya kedatangannya bersama tim ke Trenggalek guna melengkapi persyaratan yang dipersyaratkan.
Timdu sendiri akan berada di Trenggalek hingga tanggal 13 Desember. Beberapa aspek dinilai, mulai hukum, sosial, biologi, ekologi, ekonomi dan berbagai aspek yang lainnya. "Hari ini saya akan lebih banyak mendengar aspirasi masyarakat," tandas ketua Timdu.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyambut kehadiran Tim Terpadu di Trenggalek bisa menjawab harapan warga. "Semoga ini menjadi ajang silaturahmi yang berkah dan memberi kesenangan bagi warga terdampak," ungkapnya.
Mengenalkan Tim Terpadu pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman kembali kepada Bupati Arifin menambahkan saya telah bersurat, meminta pemukiman kembali warga terdampak dengan pelepasan kawasan hutan. "Permintaan warga sebenarnya mudah bisa bermukim tidak jauh dari bangunan bendungan sehingga bila bendungan nanti ramai, warga yang sudah merelakan lahan dan huniannya untuk pembangunan bendungan ini bisa merasakan kebermanfàtannya," pesannya.
Bupati berharap dalam audiensi itu, komunisi baik antara warga dengan tim terpadu terjalin, sehingga permintaan warga bisa menjadi bahan pertimbangan Timdu yang selanjutnya bisa diakomodir dengan baik oleh pemerintah.
Pada perinsipnya warga terdampak telah sepakat dengan pembangunan proyek strategis ini. Yang dibutuhkan warga saat ini tempat pemukiman kembali yang tidak jauh dari lokasi pembangunan. Harapan ini disampaikan Mukani RT 15 Sumurup, "sebenarnya kami sudah hidup tentram tinggal di sini, namun karena memang dibutuhkan untuk program strategis nasional, kami rela untuk mendukung program nasional ini.
Hal yang sama juga disampaika Jaimin Anwar, "posisi warga tepat di pondasi bendungan. Karena dekatnya dengan lokasi dampaknya cukup signifikan. Banyak kebisingan mulai peledakan hingga proses pembangunan. Tidak mendesak namun warga butuh permohonan, dipercepat untuk di realisasi," harapan warga terdampak ini. (Aji/ Dokpim)