Peran kaum ibu harus diangkat karena dampaknya tidak hanya masalah sosial, tetapi juga terhadap perekonomian. Menurut survei, ketika kaum ibu memiliki penghasilan, maka 90 persen akan kembali kepada keluarganya, baik untuk pendidikan, pemenuhan gizi, hingga jaminan kesehatan.
Hal itu disampaiakan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat diundang menjadi salah satu narasumber dalam talkshow di stasiun televisi milik Pemerintah, Jumat (13/12/2019). Dalam talkshow yang mengangkat topik "Semangat Hari Ibu" tersebut, Bupati Nur Arifin mencoba menjelaskan peran perempuan dalam kesejahteraan keluarga.
"Bila Pak Jokowi menekankan mengenai SDM unggul Indonesia Maju, dengan pemberdayaan perempuan dalam perekonomian bisa mewujudkan SDM berkualitas tersebut," ungkap Bupati.
"Meskipun berperan dalam perekonomian, bukan berarti ibu menghilangkan perannya dalam rumah tangga, karena peran dalam perekonomian juga bisa dilakukan di rumah dengan berwirausaha, sebagai usaha sampingan sehingga tugas dan tanggung jawabnya dalam keluarga dapat berjalan beriringan," lanjutnya.
"Pemberdayaan kaum ibu atau perempuan dalam perekonomian dampaknya akan sangat luar biasa, akan jauh lebih berdampak dari intervensi anggaran Pemerintah untuk penanganan stunting, keluarga berencana dan yang lainnya," terang Bupati.
Selain itu, Bupati Nur Arifin juga menjelaskan tentang bagaiaman menggeser paradigma program menjadi gerakan. Menurutnya, sebuah program hanya kan membuat masyarakat pasif menerima, sedangkan dengan gerakan semua diajak untuk pro-aktif.
Dalam bincang-bincang tersebut, Bupati Nur Arifin juga bercerita tentang bagaimana dukungan istri, Novita Hardini, yang turutembantu memperjuangkan kesetaraan gender melalui peran PKK, Dekranasda dan Forum Puspa. Bahkan juga menginisiasi Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan lainnya), menjadi sebuah akademi pendidikan yang bersifat vokasional dengan memberikan pelatihan ketrampilan kepada perempuan dan kelompok rentan agar lebih berdaya.
"Saat ini kita juga menggagas Rumah Perempuan yang di dalamnya ada Musrena Keren (Musyawarah Perencanaan Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan) di mana kelompok rentan dilibatkan dalam musyawarah pembangunan, terus ada akademi perempuan melalui Sepeda Keren yang digagas oleh istri saya," tuturnya.
Dalam Rupah Perempuan tersebut nantinya juga akan ada women empowerment fund, sebagai akses permodalan terhadap kaum perempuan maupun kelompok rentan.
"Saat ini terjadi penggalakkan ekonomi kreatif di desa-desa, sehingga para ibu rumah tangga ini tidak perlu jauh-jauh untuk berdaya dalam perekonomian dengan usaha mikro yang bisa dilakukan di rumah," ucap Bupati.
"Terus juga dengan gerakan pelestarian lingkungan yang saat ini muncul destinasi wisata di desa-desa, ada perubahan yang cukup signifikan kalau dulu desa tertinggal di Trenggalek mencapai angka 70 persen, saat ini kurang dari 20 persen," jelasnya menambahkan.
Menutup acara talkshow tersebut, Bupati termuda itu menyampaikan bahwa jika ingin dunia berjalan indah, jangan hanya melihat satu sisi saja. "Ibarat sepeda bila dikayuh satu sisi akan jatuh juga," pesannya.
"Pemuda jangan lelah untuk berkreasi, atau patah semangat dan malu bila gagal. Prestasi di usia dewasa sudah biasa namun bila berprestasi di usia muda tentu akan menjadi sangat luar biasa," tandas Nur Arifin. (Humas)