Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, mengajak kaum perempuan di Trenggalek menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Menurut Novita, hal tersebut dikarenakan perempuan menempati posisi sentral dalam keluarga. Ajakan itu disampaikan istri Bupati Trenggalek saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar perempuan di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (9/12/2019).
"Kami mencoba membuat acara yang di mana isinya mengenai penguatan perempuan yang memegang posisi sentral, seperti Kepala Desa, Camat dan yang lainnya, semuanya hadir di sini, kemudian juga para pengusaha yang ada di desa semuanya hadir yang tujuannya untuk menjadi agen perubahan," kata Novita.
Beberapa narasumber dihadirkan dalam seminar tersebut, diantaranya Direktur Women Crisis Center, Sri Wahyuni, yang menyampaikan materi tentang peran perempuan dalam pembangunan, kemudian juga Herdina Indrijati terkait dengan parenting, dan Ketua Forum Puspa sendiri tentang penguatan Sepeda Keren.
"Harapannya semua yang hadir bisa menjadi agen perubahan masyarakat dengan membantu para mentor Sepeda Keren untuk mengubah paradigma masyarakat di desa, khususnya untuk melihat peluang yang bisa dilakukan melalui peran perempuan," ungkap Novita.
"Dan Puspa dalam hal ini berperan mengoptimalkan peran Dinas Sosial, visi misi Kepala Daerah, non-government, sehingga semua berkumpul menjadi satu untuk konsen terhadap pemberdayaan manusia," imbuhnya.
Disampaikan juga oleh Novita, bahwa yang terjadi di Trenggalek masih sama dengan daerah lainnya. Diantaranya adalah angka stunting yang masih tinggi, pernikahan dini maupun masalah yang lainnya. "Masalah-masalah seperti ini perlu kita pecahkan bersama, tentunya dengan dukungan dari semua pihak," ucapnya.
Menurut Novita, pernikahan dini merupakan pintu dari beragam permasalahan hingga masalah kemiskinan. "Karena esensi pernikahan bukan hanya perkara halal, di dalamnya juga harus ada cinta dan tanggung jawab, yang mungkin belum matang pada usia-usia belia," terangnya.
Salah satu aktivis Kompak, Bovi Villa, yang menjadi moderator dalam seminar mengatakan bahwa cita-cita Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah penguatan peran perempuan di tengah masyarakat, baik dalam perekonomian maupun pembangunan. Untuk itulah kemudian didirikan Rumah Perempuan yang didalamnya terdapat Sepeda Keren juga Musrena Keren. (Humas)