Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin memberangkatkan peserta napak tilas, rute gerilya Jendral Sudirman. Dalam momentum Napak tilas itu, kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu mengajak seluruh masyarakatnya mengisi usia muda dengan kegiatan yang baik.
Kabupaten Trenggalek sendiri menjadi salah satu jalur atau rute perang gerilya yang digalakkan Jendral Sudirman dalam mengusir penjajah. Diharapkan oleh Bupati muda ini, bapak tilas ini sebagai sarana refleksi generasi penerus bangsa, bagaimana jerih payah para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
"Saya hanya bisa bahagia, saat ini karena bisa mengikuti Napak tilas jejak gerilya Jendral Sudirman," ujarnya.
Jendral Sudirman, sambung Mas Ipin "jika lahir sekitar tahun 1916 dan beliau melakukan gerilya di tahun 1949, maka sambungnua beliau memimpin gerilya di usia 32 atau 33 tahun. Yang dikenal dalam buku sejarah dengan serangan militer 1949, ini menandai kokoh bertahannya NKRI. Karena setelah kita memproklamirkan kemerdekaan di tahun 1945 upaya asing untuk memecah belah Indonesia dan tidak melegitimasi kemerdekaan Indonesia masih terjadi."
Yang bisa kita pelajari dari perang gerilya. Gerilya berasal dari bahasa Spanyol yang berarti perang-perang kecil. Kita bayangkan, dengan pasukan yang tidak dilengkapi dengan persenjataan yang begitu canggih, saat itu mereka mampu membuat kerugian yang sangat besar dan Kepayahan dan keletihan yang sangat luar biasa dari musuh. Meskipun secara gerilya, perang kecil-kecil ini dapat memberikan dampak yang ditimbulkan cukup luar biasa. Ini patut kita tauladani saat ini.
'Lakukan gerilya di desa-desa kita. Muda kita belum tentu, namun tua kita sudah pasti maka dari itu kita manfaatkan usia muda ini dengan sebaik mungkin," ajak Bupati Trenggalek. (Prokopim Trenggalek)