Memperingati Hari Ibu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek menggelar Family Gathering bersama dengan Gabungan Organisasi Wanita di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (26/12/2019). Dalam acara tersebut menghadirkan narasumber seorang Psikolog Keluarga dari Universitas Airlangga Surabaya, Herdina Indrijati, M.Psi.
"Dengan diadakannya acara ini harapan saya dapat meningkatkan hubungan antar organisasi dengan keluarganya dalam rangka menyambut tahun yang baru," unkap Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Nur Arifin.
"Saya ingin setiap keluarga yang tergabung dalam setiap OPD, instansi vertikal maupun organisasi wanita itu mempunyai energi positif ke depannya dalam menyambut tahun baru," lanjut istri Bupati Trenggalek tersebut.
Dalam acara tersebut juga disampaikan hasil dari evaluasi 10 Program Pokok PKK serta penghargaan bagi guru-guru PAUD, dengan harapan dapat memberikan motivasi untuk tidak pantang menyerah. "Jerih payahnya tentunya tidak akan sia-sia dan Allah akan memberikan balasan yang setimpal terhadap apa yang mereka cita-citakan," ungkap Novita.
"Sedangkan bagi pemenang 10 program pokok PKK, kita pilih yang paling baik, paling kreatif terus juga yang paling bisa dirasakan dampaknya di tengah-tengah masyarakat, program kerjanya yang selaran dengan visi misi PKK Nasional dan Kabupaten, kemudian kebersamaan antar anggotanya, ketertiban administrasi mulai dari Pokja 1 hingga Pokja 4, administrasi atau keuangannya yang dicatat betul-betul bisa dipertanggungjawabkan," terangnya.
Sementara itu Psikolog Universitas Airlangga Surabaya, Herdina Indrijati, M.Psi., dalam kesempatan tersebut berbicara tentang bagaimana memupuk cinta dalam keluarga. Problematika rumah tangga dikupas tuntas sekaligus kiat-kiat solusinya.
Acara Family Gathering dalam memperingati Hari Ibu tersebut semakin lengkap dengan penampilan drama yang persembahkan oleh TP PKK Kabupaten Trenggalek hingga demo kecantikan dari salah satu produk kosmetik bagi para ibu-ibu rumah tangga.
Dalam drama tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek memainkan peran menarik dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keluarga. Pesan dalam cerita tersebut antara lain mitos tentang perempuan yang hanya berkutat pada urusan dapur, sumur dan kasur bisa ditinggalkan.
Juga pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan. Karena ketika perempuan berpendidikan, maka bisa lebih berdaya dan dapat mengangkat harkat serta martabat keluarga. (Humas)