Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni, bersama jajaran mencoba jalur Selingkar Wilis ruas Ponorogo-Trenggalek yang telah masuk ke dalam rencana proyek strategis Nasional, sekaligus mengenali potensi yang ada.
Selingkar Wilis direncanakan akan menyatukan enam Kabupaten di kaki Gunung Wilis menjadi satu kesatuan yang kuat, baik dalam perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat.
Selama ini keberadaan Gunung Wilis dianggap sebagai pemisah antara wilayah Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun Nganjuk dan Kediri (Tunggal Rogo Mandiri). Paradigma yang coba untuk dirubah, bukan sebagai pemisah namun pemersatu enam Kabupaten tersebut.
"Kedatangan Pak Bupati Ponorogo untuk melihat potensi di kawasan Selingkar Willis dan ingin menyambungkan Dilem Wilis ini dengan Ngebel di Ponorogo dengan kerjasama satu paket wisata yang berkelanjutan," ungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat menerima kunjungan Bupati Ponorogo, Minggu (22/12/2019).
"Kalau wisatawan inginnya satu jalan itu bisa dapat banyak objek wisata dan bila itu didapat dalam satu Kabupaten sulit, sehingga perlu ada kerjasama antar daerah, makanya kita tadi berkoordinasi," lanjutnya.
"Termasuk bila nanti ada partner atau mitra kerja yang ingin masuk bekerjasama, mungkin akan ada kemudahan investasi yang bisa diberikan bersama-sama antara Trenggalek dan Ponorogo," tutur Bupati Nur Arifin.
Sedangkan untuk pengembangan Selingkar Wilis, Bupati Nur Arifin mengatakan bahwa saat ini yang fokus dikembangkan adalah kopi. Ke depan juga akan digabungkan dengan peternakannya sehingga platform pariwisata memiliki nilai lebih.
"Selain nilai sejarah kebun kopi di Dilem Wilis ini, nanti kita fokuskan di olahan susunya juga, biar nanti mau ngopi atau mau bikin kopi susu bisa ada di sini," ungkap Bupati.
"Kita juga sedang mencari mitra untuk bisa mengelola kawasan Dilem Wilis ini bersama pihak Desa sehingga masyarakat sekitar bisa bikin hospitality-nya bisa ditambah dengan glamping-glamping resort," imbuhnya. (Humas)