Pemerintah Kabupaten Trenggalek peringati Hari Disabilitas Internasional, di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (6/12/2021). Banyak hal dilakukan dalam peringatan ini, mulai dari mendorong kelompok ini berdaya dalam berwirausaha melalui sentuhan Program JAPRI (Jadi Pengusaha Mandiri).
Kemudian juga penghargaan bagi para atlit berkebutuhan khusus yang telah mengharumkan nama Trenggalek, penyerahan beberapa alat bantu jalan dan juga bantuan permodalan kepada beberapa pengusaha disabilitas.
Dalam kegiatan itu, suami Novita Hardini itu menyampaikan, "hari ini peringatan hari disabilitas internasional. Kebetulan diselenggarakan bersamaan dengan teman-teman JAPRI (Jadi Pengusaha Mandiri) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Amerika melalui USAID," ungkapnya.
Beliau berkomitmen untuk membantu mewujudkan 5.000 pengusaha perempuan dari kelompok difabel dan hari ini kita ada bazar produk-produk disabilitas. Terus kita juga memberikan beberapa penghargaan kepada para atlit disabilitas, sambungnya.
Terus tadi ada beberapa bantuan kursi roda, terus kemudian modal usaha. Selanjutnya juga hari ini tadi kita mengumumkan sudah terkumpul sekitar Rp 271 juta. Itu dana wakaf dari para ASN yang kedepan digunakan untuk membangun kawasan inklusif di Trenggalek yang terletak di desa prambon.
Ini yang sedang kita cita-citakan. Semoga nanti terwujud, sehingga pembangunan di Trenggalek lebih inklusif. Konsepnya komplek perumahan dimana dirumah ada workshop (tempat usahanya). Kemudian Dinas PKPLH juga membangunkan aksesbilitas seperti Paving Guiden Block sampai ke rumah-rumah tetangganya.
"Harapannya mereka tidak hanya di perumahan itu tetapi bisa bersosialisasi dengan tetangganya. Dananya dari ASN dan nanti dikelola oleh BAZNAS," tandas Bupati Trenggalek itu.
Machsun Ismail saat dikonfirmasi mengenai hal ini menyampaikan, pada perinsipnya kami diberi amanah untuk menghimpun dana. Kalau di istilah kami infaq terikat, aetinya terikat akad atau peruntukan untuk program perumahan disabilitas.
Artinya dana itu tidak keluar dari program itu. Jadi hanya digunakan untuk program perumahan disabilitas. Pada perinsipnya kami diberi amanah untuk menghimpun dan kami siap untuk melaksanakan amanah itu.
Konsepnya menurut Kepala BAZNAS Trenggalek itu, dibuat pembiayaan tanpa anggunan. Kalau istilahnya syar'i nya itu Qardhul hasan. Ini dana kebajikan dimana pinjaman kembali pokoknya saja. Jadi tidak ada bunga dan tidak ada anggunan, tandas Ketua BAZNAS itu. (Endah/ Dokpim)