Tidak hanya memberikan ruang, Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad, SE., ajak seluruh aparatur pemerintah bisa mendorong potensi perempuan dan anak.
Hal ini disampaikan penggiat perempuan ini saat menjadi salah satu narasumber dalam talk show pemberdayaan perempuan pada gelaran Trenggalek Inovation Fest (TIF) 2020 di Anjungan Cerdas Tugu, Selasa (15/12/2020).
Menjadi narasumber bersama suami, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek, perempuan cantik ini banyak membeberkan alasan kenapa perempuan dan kelompok rentan perlu diberikan ruang.
"Saya percaya tidak ada satupun perempuan di dunia ini yang tidak ingin menjadi berdaya," ungkapnya.
Semua perempuan yang ada di dunia ini lanjut sarjana ekonomi itu, "pasti ingin berdaya di keluarga masing-masing. Hanya saja yang terjadi selama ini kelompok ini belum diberikan kesempatan untuk menjadi berdaya," imbuhnya.
Mereka hanya belum diberikan kepercayaan oleh publik secara general, bawasannya mereka bisa dan mampu menerima mandat apapun untuk bisa berdaya.
"Dibutuhkan komitmen besar dari seluruh aparatur pemerintah tidak hanya menghormati, mengakui dan memuliakan perempuan saja, melainkan perlu adanya upaya mendorong potensi peran perempuan bisa terjaga," lanjut Ibu yang tidak kenal lelah memperjuangkan hak hak perempuan dan kelompok rentan tersebut.
"Tidak hanya sekedar memberikan ruang namun perlu didorong secara optimal potensi-potensi yang ada di dalam diri perempuan dan anak-anak," tutup Novita Hardini.
Sekolah perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan yang diinisiasi oleh pemerintah adalah tools untuk memfasilitasi kelompok rentan, agar mereka punya kemampuan disaat diberikan ruang dan kesempatan.
Cukup selaras, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin juga sangat getol mendukung penguatan perempuan dan kelompok rentan dengan ikut melahirkan beberapa gagasan dan regulasi yang mengarah pada penguayan perempuan dan kelompok rentan.
Hal ini dilakukan tidak lain karena bila perempuan itu berdaya, semuanya akan kembali pada peningkatan kualitas keluarga. Mulai pendidikan anak, perbaikan gizi dan yang lainnya. (Dokpim)