Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Jajaran Forkopimda Trenggalek mendampingi kunjungan Menteri Sosial RI, Tri Risma Harini, Sabtu (25/12). Kunjungan Mensos kali ini dalam rangka meninjau potensi kerawanan bencana Tsunami di Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya.
"Jadi agenda yang pertama, beliau mengecek kerawanan Tsunami. Kemudian kita tadi menyepakati posisi tempat evakuasi aman dan kita punya solusi memasang rambu, kita juga pinginnya disana nanti ada lumbung pangan, termasuk dilengkapi ternak dan lain sebagainya. Sehingga bila terjadi bencana sewaktu waktu bila terjadi bencana dan itu kita tidak berharap ada kesiapan," ucap Bupati Trenggalek ini, usai mendapingi kunjungan Menteri Sosial itu.
Dimungkinkan nanti lanjutnya, "akan ada isolasi, karena di Kawasan Selatan Tsunami bisa tinggi. Kemudian ketika ada Tsumami bisa ada gempa, yang mungkin bisa memunculkan longsor. Bisa jadi akan terisolir. Jadi kita pastikan nanti di tempat evakuasi kebutuhan pangan cukup," imbuh bupati yang juga menjabat Ketua KNPI Jatim itu.
Desa Sawahan dan Pantai Simbaronce, Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo yang dikunjungi. Rencananya di 2 desa ini akan dijadikan lumbung sosial (lumbung pangan) yang ditujukan untuk menyipan kesiapan logistik bila terjadi bencana meskipun ini sangat tidak dinginkan oleh semua masyarakat Trenggalek.
Setelah potensi kerawanan Tsunami, Mensos menyempatkan meninjau penyaluran BPNT di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo dan Desa Melis di Kecamatan Gandusari. "Selanjutnya kita mengecek penyaluran BPNT. Bantuan ini ada bonus 2 bulan, November Desember sebenarnya untuk sembako. Ini sudah mulai kita salurkan. Tinggal yang cash, 2 bulan ini dipercepat, bu menteri membantu kita untuk berkomunikasi dengan pihak Bank untuk menyiapkan dananya," terang Bupati Trenggalek.
Tidak ingin pengalaman-pengalaman pahit saat kejadian bencana terulang. Diatribusi bantuan tersendat karena infrastruktur terputus Menteri Sosial menyiapkan lumbung-lumbung sosial ini di beberapa tempat yang disepakati antara Kementrian dan pemerintah daerah.
Dengan adanya lumbung ini masyarakat tidak kebingungan makan meskipun lokasi itu terisolasi. "Kami sedang mempersiapkan untuk upaya antisipasi dengan sekenario terburuk. Tentunya tidak ada yang ingin, namun sebagai manusia kita wajib berikhtiar, berusaha untuk utamanya mengamankan warga kita," terang Menteri Sosial ini di Pantai Simbaronce, Trenggalek.
Kami membayangkan seandainya jalan terputus, sehingga suplai kebutuhan pokok itu sulit. Kami punya pengalaman itu di luar Jawa, sehingga karena itu, kita membuat lumbung-lunbung sosial di titik yang memang telah disepakati dengan daerah.
Ini yang sedang kita buat dan nanti akan kita suplai fasilitas dan buffer stock. Kemudian yang kedua adalah mitigasi bencana. Jadi harus disiapkan mitigasi bencananya, sehingga masyarakat mengerti dan paham bagaimana menyelamatkan diri. "Yang terpenting adalah memininalisir jatuhnya banyak korban," tandasnya. (Aji/ Dokpim)