Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara memimpin peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2022 yang digelar di Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Rabu (21/12).
Peringatan HKSN di Trenggalek kali ini bertepatan dengan hari ulang tahun Kampung Siaga Bencana (KSB) Kumbo Karno sehingga peringatan keduanya dilaksanakan secara bersamaan di bibir Pantai Mutiara.
Pada peringatan HKSN 2022 sendiri, mas wabup, sapaan Syah Muhammad Natanegara mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya, baik pemikiran, harta benda maupun tenaga untuk bangsa dan negara ini.
Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) sendiri diperingati setiap tanggal 20 Desember. Mengambil tema "Bangkit Bersama Membangun Bangsa", HKSN digelar dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai serta mengamalkan semangat kesetiakwanan sosial sebagai tanggung jawab bersama untuk menyejahterakan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial.
Ketidakpastian ekonomi, menyebabkan kesenjangan secara sosial ekonomi di tengah masyarakat. Untuk itu diharapkan Syah Natanegara pilar-pilar sosial dan masyarakat secara luas dan bersama-sama dapat mewujudkan solidaritas untuk memperkuat ketahanan sosial. Dan kesetikawanan sebagai modal, menuju Indonesia yang sejahtera.
Dalam kegiatan ini, mantan Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek itu melakukan penanaman pohon sebagi bentuk upaya mewujudkan misi ketiga MEROKET, menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu penanaman pohon ini salah satu bentuk kompensasi atas gas buang yang dikeluarkan.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek sendiri telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) mengenai kompensasi gas buang atas aktivitas yang dilakukan. Atas aktivitas yang dilakukan itu setiap warga Trenggalek diwajibkan menanam pohon. Semakin banyak aktivitas dan jabatan yang dimiliki maka semakin banyak kopensasi menanam yang dilakukan seperti halnya bupati dan wakil bupati.
Mayoritas masyarakat secara luas kurang paham bawasannya setiap aktivitas yang dilakukan setiap hari mengeluarkan gas karbon yang lambat laun akan mengganggu keseimbangan alam. Dipercaya dengan kompensasi menanam pohon ini dapat menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat di Trenggalek maupun sekitarnya. (Prokopim Trenggalek)