Bencana kekeringan yang terjadi sepanjang tahun serta kurangnya pemenuhan air bersih ketika musim kemarau, membuat Bupati Trenggalek mengajak peran masyarakat untuk dapat meningkatkan cakupan air. Ajakan itu disampaikan saat menghadiri evaluasi program Pamsimas di Balai Benih Ikan Trenggalek, Rabu (11/12/2019).
"Sebenarnya cakupan air kita sudah 70 persen, namun angka ini bisa turun drastis ketika musim kemarau berkepanjangan seperti sekarang," ungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Untuk meneguhkan bahwa Trenggalek ingin mewujudkan cakupan air 100 persen, sebagaimana cita-cita Presiden Joko Widodo, maka perlu adanya gotong royong meningkatkan peran semua pihak. "Ayo aktif laporkan sumber air," ajak Bupati Nur Arifin.
"Kita inventarisir sumber-sumber air permukaan yang mengalir ke sungai dan bermuara di laut agar tidak langsung mengalir, mari kita buatkan dam agar air bisa ditampung dan tertahan dalam waktu yang lebih lama guna pemenuhan air untuk masyarakat," lanjutnya.
"Bila punya lahan cukup, bisa bikin embung untuk penampungan air, masyarakat yang menginformasikan dan Pemerintah yang membangunkan, kalau semua opsi tidak bisa, baru menggunakan sumur air dalam atau menyaring air laut menjadi air bersih," terang Bupati.
Bupati Nur Arifin juga menekankan perlunya menjaga tutupan sumber air, seperti dengan beringin bambu ataupun tumbuhan lain yang bisa mengikat air, sehingga sumber air tetap terjaga dan lestari ke depannya.
Selain itu, ke depan Bupati Trenggalek mewacanakan untuk menyerahkan aset yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang berhubungan dengan pengairan untuk dihibahkan kepada Desa. Sehingga Pemerintah Desa dan masyarakat bisa ikut merawat fasilitas tersebut. (Humas)