Pemerintah Kabupaten Trenggalek, melaui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, canangkan "Gerakan Trenggalek Membaca", Rabu (19/12/2018) di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Gerakan Trenggalek Membaca ini dicanangkan mengingat rendahnya minat baca masyarakat di tengah perkembangan informasi dan teknologi dunia yang kian pesat.
Saat ini masyarakat lebih memilih asyik dengan gadgetnya dibandingkan membaca. Padahal dengan membaca, bisa memperkaya referensi, wawasan dan informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas kecerdasan.
Dalam pencanangan "Gerakan Trenggalek Membaca" ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek tidak hanya menghadirkan narasumber yang berkompeten Sujarno, S.Pd, M.Pd, dari Disdikmas Provinsi Jatim dan Nurani Soyo Mukti penggerak QLC Trenggalek , melainkan juga menghadirkan semua komunitas literasi yang di Trenggalek sehingga gerakan gemar membaca ini bisa terus digalakkan di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Drs. Kusprigianto, MM, menuturkan dengan dicanangkanya Trenggalek gemar membaca ini, berarti Pemerintah Kabupaten Trenggalek menjadi bagian penting dari gerakan Indonesia membaca, gerakan aksi untuk memasifkan budaya membaca dikalangan masyarakat kita.
Diharapkan oleh Kusprigianto setelah dicanangkan, gerakan ini bisa didukung oleh semua element masyarakat, khususnya bagi lembaga sosial, lembaga pendidikan maupun komunitas literasi yang ada.
Ditambahkan olehnya, membaca, menulis, berfikir, menerima informasi secara benar, kritis, aktif menyampaikan format informasi yang benar, menguasai tekhnologi informasi untuk memajukan diri secara positif berpartisipasi aktif secara cerdas ditengah masyarakat itulah yang kita harapkan dari gerakan ini", terangnya.
Dalam pencanangan "Gerakan Trenggalek Membaca" ini, HIMPAUDI Trenggalek mengkampanyekan gerakan gemar membaca melalui sosio drama "Urip Mulyo Amargo Seneng Moco".
Sosio drama ini menggambarkan kondisi masyarakat saat ini, anak-anak lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadgednya dibandingkan belajar atau membaca.
Generasi muda saat ini juga tidak mengenal permainan tradisional yang kita kenal menjaga sehat karena menjaga interaksi sesama, bukannya permainan game elektronik yang membuat kita acuh dengan yang lain karena fokus dengan handphonenya.
Melalui sosio drama tersebut, HIMPAUDI Trenggalek mengharapkan adanya gerakan gemar membaca yang dimulai dari diri sendiri dan orang disekitar. (Humas)