Dunia saat ini berlomba-lomba untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dimana isu yang diangkat adalah no one left behind. Artinya tidak boleh ada satupun warga dunia yang tertinggal atau termarginalkan aksesnya. Hal itu disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Kamis (17/12/2020).
“Insyaallah, bersama DPRD kita akan menyetujui Raperda tentang pengarus utamaan gender, kalau kita berbicara gender itu tidak hanya relasi laki-laki dan perempuan tetapi juga relasi bagaimana mereka yang kelompok rentan itu juga memiliki akses yang sama,” tuturnya.
“Memiliki akses yang sama bukan terus kemudian tidak dibedakan, menurut saya pelayanannya juga harus diberikan yang ekstra, contoh kalau saya tidak perlu ada bidang miring mungkin bias naik ke Pendapa, tapi bagi mereka yang dengan wheel chair harus disediakan bidang miring, itu sebenarnya bentuk kecil dari bagaimana inklusifitas kita dorong,” imbuh Bupati Nur Arifin.
Selain itu, Bupati Nur Arifin juga memerintahkan kepada jajarannya untuk menyediakan fast track atau jalur cepat bagi kaum perempuan, difabel maupun kelompok rentan lainnya dalam mendapatkan pelayanan publik.
Ditambahkan oleh Bupati Nur Arifin bahwa rancangan RPJMD Kabupaten Trenggalek mengarah pada pembangunan berkelanjutan hingga ke tingkat Desa sebagaimana Peraturan Menteri Desa PDTT mendorong SDG’s Desa. Sehingga mulai dari Kabupaten hingga tingkat Desa harus ramah terhadap perempuan, difabel, dan kelompok rentan lainnya.
“Maka pesan saya, tolong, berikan akses kepada mereka yang masih bias produktif untuk punya akses terhadap usaha, dan akhir tahun ini kita ada kerja sama dengan USAID yang mendorong usaha di Kabupaten Trenggalek lewat Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI), sebagian pesertanya juga merupakan teman-teman dari difabel,” ungkapnya.
“Ini harus kita dorong kebijakan yang seperti ini, di outreach,” lanjut Bupati Nur Arifin. (Prokopim)