Ketua Dekranada Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., tidak kenal lelah mengajak pelaku UMKM untuk berani mulai berjualan secara online (digital). Hal ini terus diserukan karena memang pelaku UMKM tidak bisa terus ber UMKM secara konvensional. 

"Menjadi terus sangat menarik, karena kita tidak mungkin bisa terus ber UMKM dengan cara yang convensional. Tapi tentu saya harus memperjuangkan apakah akses internet bisa diakses hingga pelosok pelosok desa," Kata Novita Hardini, Minggu (8/10) di Desa Wisata Gua Biru, Desa Sengon, Kecamatan Bendungan.

"Ini sebagai perjuangan saya dan perjuangan masyarakat, bagaimana mereka belajar bagaimana pelan-pelan mereka mengenal beberapa tools yang ada di platform digital," lanjut perempuan cantik itu.

Mulai dari memiliki toko, memasukkan, memfoto, kemudian berjualan melalaui digital. Dan saya rasa melalui di rumah saja, menjadi ibu rumah tangga, mereka bisa berjualan dengan optimal dengan barang-barang dagangannya.

Satu lagi mungkin promosi desa wisata kita juga tidak mungkin hanya promosi di lingkup Kabupaten Trenggalek saja. Tapi kita inginnya juga promosi di luar Trenggalek.

Dan satu satunya kemudahan hari ini itu adalah dengan digitalkan. Kita diberikan privilege yang luar biasa dengan datangnya era digital.

"Jadi mereka bisa posting dibeberapa platform, dan ini memudahkan untuk bisa promo desa wisata yang kita miliki," tutup Founder UPRINTIS Indonesia itu. (Prokopim Trenggalek)

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin panen Bawang Merah di Kecamatan Kampak, Kamis (5/10). Senang melihat keberhasilan petani menanam komodiras bumbu pangan tersebut bupati muda ini menantang Kelompok Wanita Tani (KWT) mau menanam tanaman pangan ini di pekarangan mereka sendiri. Harapannya ada kemandirian pangan sehingga tidak semakin terhimpit ketika terjadi inflasi.

"Ini itu sekolah lapang tani. Jadi sekolah tani langsung dilapangan dan mempraktekkan pertanian organik. Dimana itu rendah biaya dan rendah emisi, karena semuanya memanfaatkan limbah setempat," ucap Mas Ipin.

Kemudian kedua, sambungnya menambahkan "kita menanam sesuatu yang berpotensi untuk meningkatkan laju inflasi. Jadi kita pengendalian inflasi nya dengan cara menanam bahan bahan yang harganya selama ini memicu kenaikan harga harga kebutuhan-kebutuhan pokok," imbuhnya.

Salah satunya bumbu-bumbu yang paling esensial, diantaranya bawang merah. Itu bisa ditanam di sini dan tadi dijelaskan oleh Bu Mantri Pertanian kepada Kelompok Wanita Tani. Terus mereka saya chalenge untuk bisa menanam di rumahnya masing masing.

Sehingga kedepan tidak hanya sifatnya yang bumbu-bumbu. Nanti makanan pendamping beras Dinas Pertanian sudah ke BRIN menemukan Ubi Gading. Nanti yang seperti ini akan terus kita sekolah lapangkan. "Sekarang dimasa krisis iklim seperti sekarang,  masalah pangan menjadi prioritas kita bersama," tutupnya. (Prokopim)

Pemerintah Kabupaten Trenggalek peringati HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menggelar upacara di Alun-alun Trenggek. Dipimpin langsung Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Kav Peddy Adi Prasetyo, pelaksanaan peringatan HUT ke-78 TNI  berjalan Khidmat.

Ikut dalam peringatan HUT TNI tersebut Bupati Trenggalek tidak lupa mgucapkan selamat dan dirgahayu untuk TNI dan berharap TNI kedepan semakin jaya. "Selamat TNI, sampai ke depan semoga semakin jaya. Bersama rakyat mengamankan NKRI," ungkapnya.

Kemudian Komandan Kodim 0806 Trenggalek, dalam peringatan HUT ke-78 TNI ini juga tidak lupa mengucapkan rasa syukurnya atas kegigihan dan kerja keras TNI selama ini dalam menjaga menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

"Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, TNI terus beradaptasi dan berkembang. Mereka tidak hanya menghadapi ancaman konvensional, tetapi juga ancaman non-konvensional," ucapnya.

Kita yakin bahwa TNI akan terus menjaga keamanan dan stabilitas negara kita, sambil mempersiapkan diri untuk tantangan-tantangan baru yang mungkin muncul. "Mari kita bersatu dan bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih kuat, damai dan makmur," tutup Dandim Trenggalek. (Prokopim Trenggalek)

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara launching Kampung Dagusibu Desa Kedungsigid, Kecamatan Karangan bersamaan dengan Kegiatan Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh), Rabu 4 Oktober 2023.

Kampung yang merupakan akronim dari  Dapat Digunakan, Simpan, Buang,  ini merupakan upaya edukasi terhadap penggunaan obat di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya kampung ini diharapkan masyarakat bisa berhati-hati dalam penggunaan, penyimpanan bahkan membuang sisa atau bungkus obat.

Kebiasaan masyarakat meminum obat sembarangan ketika merasa dirinya sedang mengalami sakit, ternyata bisa membahayakan dirinya sendiri bila dikonsumsi salah. Kemudian dipasaran banyak beredar luas obat bebas yang juga perlu diwaspadai.

Atas keprihatinan Ikatan Apoteker Indonesia bersama Kepala Desa Kedungsigid, Kecamatan Karangan, mereka mencoba merintis kampung ini guna bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Bismillah, dengan dilaunchingnya kampung ini semoga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Kemudian masyarakat berhati-hati saat menggunakan, maupun menyimpan obat," kata mas Syah.

Secara khusus, sebenarnya ini adalah edukasi  terkait dengan penggunaan obat. Hari ini banyak masyarakat kita yang belum sadar terkait  dengan masa kedaluarsa, penggunaan, penyimpanan dan obat obat yang dijual bebas di pasaran. Hadirnya Kampung Dagusibu ditujukan memberikan edukasi kepada mereka, tutupnya.

Kades Kedungsigit, Aris Cahyo Widigdo menambahkan, "harapannya masyarakat bisa sadar dan mawas diri terkait dengan penggunaan, penyimpanan obat. Karena obat itu bisa baik dan juga bisa membahayakan bila penggunaannya salah," selanya.

Kemudian terkait kegiatan Mening Deh, Mas Syah Natanegata berharap tidak hanya warga Kedungsigit saja yang bisa  memanfaatkan layanan Mening Deh, melainkan juga seluruh warga di Kecamatan Karangan maupun warga desa yang berdekatan.

Kemudian Wakil Bupati ini juga mendorong agar layanan Mening Deh ini bisa lebih baik lagi kedepannya. (Prokopim Trenggalek)