Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto tinjau bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Trenggalek. Kunjungan yang dilakukan menindaklanjuti penetapan masa tanggap darurat bencana yang ditetapkan oleh bupati Trenggalek, Selasa (18/10) lalu.
Masa tanggap darurat bencana ini sendiri berlaku sejak ditetapkan hingga 20 hari kedepan. Dalam kunjungannya Kepala BNPB yang pernah menjadi Panglima Kodam V Brawijaya itu menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga terdampak sekaligus dana siap pakai senilai Rp 250 juta kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang dalam hal ini diterima langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Pondok Pesantren Al Ittihad Darunnajah.
Selain dana siap pakai, Trenggalek juga mendapat bantuan logistik serta perahu karet, mengingat dalam proses evakuasi dan pendistribusian logistik pemerintah terkendala keberadaan perahu karet yang sangat minim.
Dalam kunjungannya, Letjen TNI Suharyanto menuturkan "ketahui bersama akhir-akhir ini masuk bulan Oktober, mulai tanggal 1 sampai 20 Oktober Indonesia mengalami curah hujan yang sangat tinggi. Ini terjadi di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Ada sebanyak 227 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah yaitu banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor. "Diantaranya adalah yang saya datangi ini Kabupaten Trenggalek. Karena beberapa waktu yang lalu juga mengalami bencana banjir yang menimpa puluhan desa, maka kami datang secara langsung ke sini untuk melihat dan membantu masyarakat," sambungnya.
Pada tahap-tahap penanganan bencana banjir khususnya di tahap tanggap darurat tentu saja atas arahan bapak Presiden Joko Widodo saya hadir secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat. Apalagi Pak Bupati sudah menetapkan status tanggap darurat dan terhitung mulai kemarin sampai dengan 2 Minggu kedepan.
Setelah status masa tanggap darurat ditetapkan, maka kami membantu anggaran operasional sebesar Rp 250 juta rupiah dan logistik yang bisa langsung digunakan untuk membantu masyarakat yang bersifat kebutuhan pokok dasar, kemudian juga perahu karet. Apabila nanti membutuhkan tindak lanjut terkait tanggap darurat kami akan mensupport pemerintah daerah.
"Setelah selesai masa tanggap darurat, kemudian akan masuk tahap pra rehabilitasi rekonstruksi atau peralihan dengan rekonstruksi dan rehabilitasi rekonstruksi. Pada masa rehab rekon ini sendiri, Kepala BNPB menegaskan perlu ada kerjasama, koordinasi yang erat antara semua pihak, TNI-Polri, pemerintah daerah, media.
Dengan kerjasama diharapkan mitigasinya bisa di laksanakan dengan baik dan kita targetkan tahun 2023 nanti tidak tidak terjadi banjir di Trenggalek. Paling tidak dapat diminimalisir atau berkurang, tandas Jendral TNI dengan 3 bintang dipundaknya itu.
Mendampingi kunjungan Kepala BNPB, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyambut baik respon cepat dari Kepala BNPB untuk Trenggalek. Tentunya ini menambah kepercayaan diri masyarakat Trenggalek, karena pemerintah pusat hadir untuk masyarakat Trenggalek.
Menanggapi bantuan dana siap pakai yang diterima, Bupati Arifin menuturkan "dengan bantuan bantuan dana dalam bentuk siap pakai, kita akan bagi lintas matra, TNI-Polri, Kabupaten untuk bisa dimanfaatkan, sehingga kerjanya bisa semakin cepat sesuai saran dari beliau," ujarnya
Terus kemudian, sambungnya "untuk jangka pendek kita pembersihan sampah dan segala macam. Yang penting, tadi juga ada Perum Jasa Tirta yang hadir, jadi kita mau duduk bareng. Sehingga penangananya dari hulu ke hilir," imbuhnya.
Kita tidak mau kejadian ini terulang lagi. Dari dulu kita tahu, pertama air datang dari langit ini harus diterima di Cats Man Area. Dengan cara apa? tumbuhan-tumbuhan itu harus ada. Maka kita evaluasi lagi bagaimana hutan kita selama ini.
Terus kemudian di daerah-daerah hulu, tertentu kita percepatan karena bendungan-bendungan juga sedang proses pembangunan. Terus mungkin juga nanti di desa-desa apakah diperlukan Embung-embung. Termasuk juga normalisasi sungai yang selama ini terkendala, karena tidak semua itu adalah kewenangan kabupaten. Ada yang kewenangannya Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, itu nanti juga akan kita koordinasikan semua.
Harapannya ini nanti menjadi agenda rutin, ruang tampungan air dan lain sebagainya tidak sampai melimpas sehingga tidak sampai kemudian menyebabkan banjir di kemudian hari. Kalaupun ada genangan atau luapan tidak sebesar seperti yang kita rasakan beberapa hari terakhir, tandasnya. (Prokopim Trenggalek)