Membuka kegiatan Workshop Home Care Rumah, Lingkungan dan Kesehatan yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek tak kenal lelah dorong perempuan di daerahnya bisa berdaya.
Berbagai bantuan yang diupayakan saat Pandemi baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak bisa optimal memberikan dampak tanpa ada dorongan ekonomi dari hulu hingga hilir. Menurutnya perlu ada upaya dan dorongan kepada setiap keluarga utamanya perempuan bisa membantu perekonomian keluarga.
Diyakini oleh perempuan energik itu nasib orang tidak akan berubah tanpa ada usaha dan upaya yang dilakukan. Apalagi Tuhan maha kaya, maka tidak salah untuk terus berikhtiar memohon ridho akan Rizqi-Nya.
Keluar dari zona nyaman secara finansial sebagai istri pengusaha peralatan rumah tangga, 2016 lalu Novita Hardini dan suami bertekad mengabdikan diri untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat Trenggalek. Rela meninggalkan fasilitas yang dimiliki, Novita Hardini dan suami menganggap hidup itu tidak hanya sukses dalam material saja, melainkan bisa bermanfaat bagi orang lain. Perinsip ini yang mendasari ibu tiga anak ini terus berbuat dan bergerak mendorong perempuan sesamanya berdaya.
Mengenal sebuah produk sabun Mommy, peserta Workshop Home Care di RSUD dr. Soedomo itu didorong bisa berdaya dalam finansial. Bukan nominal uang yang didapat, inisiator Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) ini menginginkan mereka bisa tahu cara mencari nafkah sendiri. Dengan begitu bisa muncul ide, kreatif dan berani menjadi pejuang bagi keluarganya.
Hal ini terus didorong, karena sesuai survey sebuah lembaga, bila perempuan berpenghasilan, maka penghasilannya akan kembali untuk keluarga. Baik itu untuk pemenuhan gizi, maupun perbaikan di sektor pendidikan keluarga.
Dalam kesempatan itu Ketua TP PKK Trenggalek itu menyampaikan, "agenda hari ini dalam rangka pendampingan pelatihan keterampilan perempuan," ungkapnya.
Ini kegiatan Pokja 2, program kerja 2, sambungnya menambahkan. "Jadi Tim Penggerak PKK sedang melatih keterampilan ibu-ibu dalam menggerakkan roda perekonomiannya dimulai dari kampanye kita ke green ekonomi," imbuh istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Ada beberapa pilihan produk yang kita benar-benar kita pikirkan formulanya, salah satunya adalah Mommy. Menerangkan produk ini, jadi Mommy adalah salah satu sabun unggulan, karena bahan bakunya berasal dari alam, kemudian ramah lingkungan.
Kita tidak menggunakan plastik dan menghindari plastik. Jadi setiap habis, botol-botolnya bisa diisi ulang lagi. Lalu bahannya juga tidak mencemari lingkungan saat baju setelah direndam, maka rendamannya pun bisa untuk menyuburkan tanaman. Nantinya akan banyak kampanye seperti ini, selain bermanfaat untuk keluarga, dan juga pribadi masing-masing.
"Dengan begitu di Kabupaten Trenggalek ada skema potensi atau peluang pendapatan bagi ibu-ibu dalam menjual Mommy. Apalagi Tim Penggerak PKK juga sedang menggalakkan koperasi UMKM yang berbasis Koperasi ini bisa ada perputaran kebermanfaatannya lagi," tandasnya.
Ketau DWP RSUD dr. Soedomo Trenggalek, Nining Diana Rofiq saat mendampingi Ketua TP PKK Trenggalek menambahkan, apa yang dilakukan oleh istri Bupati Trenggalek itu baik sekali dan perlu didukung. "Karena dengan wanita-wanita diberdayakan maka akan lebih mandiri, lebih menghidupkan dan membangkitkan ekonomi dimasa Pandemi ini," imbuhnya.
Menurut istri Direktur RSUD plat merah Trenggalek itu, wanita harus mandiri membantu para suami agar bangkit lagi. Dengan istri berdaya daya ekonomi keluarga juga bangkit. "Ini sangat bermanfaat bagi Trenggalek yang saat ini gencar gencarnya mengatasi stunting. Salah satu cara penanggulangan stunting dengan ekonomi yang membaik," tutupnya. (Prokopim Trenggalek)