Tutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS tahun 2022, Sekda Trenggalek, Drs. Edy Soepriyanto menyampaikan banyak pesan kepada Calon Aparatur Sipil Negara peserta Latsar.
Pesan Sekda itu diantaranya adalah CPNS ini nantinya diharapkan memiliki karakter dan mental baja. Memiliki etos kerja dan mau terus belajar menjadi pribadi aparatur yang baik. Menurutnya percuma pintar bila tidak memiliki karakter yang baik terus tidak mau terus mengasah kemampuannya.
"Karakter moral yang baik yang utama, percuma kalau pintar namun aklaknya kurang baik. Kita membutuhkan aparatur yang baik, bisa care dengan temannya, saling menghormati satu sama lain. Selain itu jujur dan baikpun bila tidak mau terus belajar meningkatkan kemampuan juga percuma," pesan sekda ini Kamis (6/10).
Selain karakter dan moral baja, mantan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Trenggalek itu juga menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara sesama aparatur. Karena pada perinsipnya sebuah organisasi itu agar bisa berjalan baik, dibutuhkan komunikasi dan koordinasi yang baik.
Lebih-lebih saat ini banyak PNS yang telah memasuki masa purna tugas dan perekrutan PNS tidak seimbang jumlahnya. "Jumlah yang masuk dan yang keluar tidak seimbang, sehingga beban kerja aparatur pemerintah saat ini semakin banyak. Satu orang bisa melakukan beberapa kegiatan," sambung Sekda penghobi olahraga sepak bola itu.
Dengan kekurangan personil itu, menurutnya dibutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antar aparatur sehingga beban kerja yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik, tegasnya.
Latsar kali ini diperuntukan untuk CPNS golongan III angkatan 80 dan golongan II angkatan 58 dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang. Pelaksanaannya sendiri menggunakan pola kemitraan antara BKD Kabupaten Trenggalek dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.
Dilaksanakan dengan pola blending learning (model pembelajaran dengan menggabungkan secara virtual dan tatap muka), Latsar ini diharapkan dapat membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme. Dengan begitu proses pendidikan dan pelatihan masa jabatan ini dapat membentuk kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, kemudian memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. (Prokopim Trenggalek)