Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin panen Bawang Merah di Kecamatan Kampak, Kamis (5/10). Senang melihat keberhasilan petani menanam komodiras bumbu pangan tersebut bupati muda ini menantang Kelompok Wanita Tani (KWT) mau menanam tanaman pangan ini di pekarangan mereka sendiri. Harapannya ada kemandirian pangan sehingga tidak semakin terhimpit ketika terjadi inflasi.
"Ini itu sekolah lapang tani. Jadi sekolah tani langsung dilapangan dan mempraktekkan pertanian organik. Dimana itu rendah biaya dan rendah emisi, karena semuanya memanfaatkan limbah setempat," ucap Mas Ipin.
Kemudian kedua, sambungnya menambahkan "kita menanam sesuatu yang berpotensi untuk meningkatkan laju inflasi. Jadi kita pengendalian inflasi nya dengan cara menanam bahan bahan yang harganya selama ini memicu kenaikan harga harga kebutuhan-kebutuhan pokok," imbuhnya.
Salah satunya bumbu-bumbu yang paling esensial, diantaranya bawang merah. Itu bisa ditanam di sini dan tadi dijelaskan oleh Bu Mantri Pertanian kepada Kelompok Wanita Tani. Terus mereka saya chalenge untuk bisa menanam di rumahnya masing masing.
Sehingga kedepan tidak hanya sifatnya yang bumbu-bumbu. Nanti makanan pendamping beras Dinas Pertanian sudah ke BRIN menemukan Ubi Gading. Nanti yang seperti ini akan terus kita sekolah lapangkan. "Sekarang dimasa krisis iklim seperti sekarang, masalah pangan menjadi prioritas kita bersama," tutupnya. (Prokopim)