Membekali para para kader posyandu dalam kegiatan jambore kader, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., ingatkan warganya untuk tidak mengkonsumsi gula berlebih. Hal ini disampaikan olehnya karena menurut Novita, konsumsi gula berlebih bisa beresiko penyakit degeneratif.
Keberadaan kader posyandu yang menjadi kepanjangan tangan pemrintah dalam melakukan pendampingan terhadap balita, remaja dan lansia diharapkan tidak hanya kampanye upaya penjegahan stunting atau daerah bebas asap rokok saja. Diharapkan juga tidak lelah mengkampanyekan untuk kurangi konsumsi gula.
Novita menyadari kebiasaan masyarakat di Trenggalek cenderunh menyukai minuman manis. Hal ini perlunya untuk dikurangi. Dikarenakan konsumsi gula berlebih dapat beresiko terjangkit penyakit.
"Gula itu ternyata berbahaya bagi tubuh. Gula kalau mengendap di mata itu menjadi glukosa yang dapat mengganggu kesehatan mata. Bisa mengakibatkan gangguan pengelihatan, gloukoma, kataran bahkan mengalami kebutaan," ungkap Master Of Economic UIN SATU itu, Kamis (12/10).
Kemudian, lanjutnya menambahkan, "gula kalau ada di gigi biaa membuat gigi berlubang. Terus gula kalau ada di darah bisa membakibatkan diabetes dan leukimia. Kalau di dalam lemak juga menyebabkan diabetes dan kalau ada di dalam tubuh semua bisa menghasilkan sel-sel kanker."
Saya minta seluruh kader untuk bisa mengedukasi masyarakat minim penggunaan gula dan menggunakan bahan-bahan yang sifatnya benar-benar alami. "Kalau memang harus ada gula usahakan gunakan gula aren dan itu penggunaannya juga harus diukur," tutup penggiat perempuan itu. (Prokopim Trenggalek)