Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., apresiasi penurunan angka perkawinan anak yang cukup signifikan di Desa Sumurub, Kecamatan Bendungan. Dulunya perkawinan anak ini seolah menjadi mitos yang tidak dapat dipecahkan. Namun angka yang dulunya 16% itu kini sudah menjadi 4%.
"Data terakhir yang saya terima, menurun dari 16% menjadi 4%. Namun tadi laporan dari kepala desa hari ini sudah 0% perkawinan anak. Tentunya angka iniperlu kami pelajari. Apakah memang benar 0 persen," ujarnya.
Lebih lanjut inisiator sepeda keren itu menambahkan, "angka 4% saja menurut saya itu sudah menunjukkan angka yang sangat luar biasa. Kita tahu beberapa tahun lalu untuk merubah Kecamatan Bendungan seperti itu bukan perkara mudah. Seperti mitos yang tidak mungkin bisa dipecahkan," imbuhnya, saat membagikan daging kurban kepada keluarga yang memiliki anak Stunting, di Desa Sumurub Jum'at (30/6).
Hari ini dibuktikan, bawasannya dengan semangat pengorbanan dan kegotong- royongan mampu memberikan hasil nyata untuk selamatkan generasi muda kita.
Getol mencegah perkawinan anak, karena menurut Ketua Tim Penggerak PKK itu, perkawinan anak menjadi salah satu penyebab stunting dan juga kemiskinan ekstrem. Padahal ini menjadi 2 konsen serius Pemerintah Pusat dan Kabupaten Trenggalek untuk dientaskan.
Dalam kesempatan itu, inisiator sepeda keren ini tidak lupa menghimbau kepada masyarakat untuk terus berjuang, terus belajar dan tidak pernah lelah untuk mencoba hal baru utamanya dalam mengejar ilmu pengetahuan. "Tidak mungkin meraih kesuksesan bila tidak mengejar pendidikan setinggi mungkin. Maka dari itu jangan mau lelah berjuang membimbing anak-anak di Kabupaten Trenggalek," tegasnya. (Prokopim Trenggalek)