JUNI

Mendampingi suami beraudiensi dengan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., berharap ada pemagangan mahasiswa UGM di Kabupaten Trenggalek.

Dengan adanya pemagangan, diharapkan selain ada transfer dan penerapan ilmu yang dilakukan oleh mahasiswa di salah satu perguruan tinggi terbaik di tanah air itu juga diharapkan adanya pengabdian mahasiswa UGM kepada masyarakat.

Harapannya ada praktik baik yang dilakukan oleh mahasiswa untuk bisa memecahkan problematika yang dihadapi oleh masyarakat di Trenggalek, seperti halnya pengabdian masyarakat melalaui KKN UGM yang telah dilakukan sebelum Pandemi Covid 19 beberapa tahun yang lalu.

Kemudian selain pemagangan, Novita Hardini juga ingin bisanya ada pendampingan dari UGM untuk akreditasi kampus kampus yang ada di daerahnya. Dengan begitu harapannya meskipun UGM belum bisa membuka program studi di luar kampus di Trenggalek, dengan terakreditasi lulusan kampus lokal di Trenggalek bisa lebih berkualitas lagi.

Disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Jumat (24/6) di Ruang Rektorat UGM, "Bu Novita tadi ingin ada pemagangan dan juga pendampingan untuk akreditasi kampus-kampus yang ada di Trenggalek. Meskipun nanti UGM dalam waktu dekat belum memungkinkan untuk punya kampus di Trenggalek, tapi kalau kampus kampus yang sudah ada itu nanti terakreditasi oleh UGM makan kualitas outputnya pasti bakal lebih baik," ujar Bupati Trenggalek.

Sebagai Mitra pemerintah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek itu sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia di daerahnya. Apalagi Novita Hardini sendiri merupakan Bunda PAUD di Kabupaten Trenggalek dan menganggap pembangunan SDM sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur, sehingga perlu ada kolaborasi dengan banyak pihak.

"Tadi sudah disampaikan semua oleh bapak bupati, intinya kami mencoba untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.

Banyak yang dibicarakan oleh Bupati Trenggalek dengan Rektor UGM, utamanya kemungkinan-kemungkinan yang bisa dikerjasamakan oleh Pemkab Trenggalek dan UGM. "Kita menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama. Tadi yang dibahas banyak hal. Yang paling dominan kita tanya program studi pasca sarjana," imbuh Mas Ipin (Prokopim Trenggalek)

Hadir dalam kegiatan Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) Desa Gandusari, Rabu (22/6), Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., tekankan pentingnya pembangunan sumberdaya manusia. Karena menurutnya pembangunan pendidikan tidak kalah penting dibanding pembangunan infrastruktur.

Novita juga meminta pemerintah untuk memperhatikan pendidikan anak dengan menjamin kemerdekaan akses pendidikan. Dengan begitu  masyarakat bisa terbebas dari kebodohan. "Tidak ada bangsa yang maju kalau tidak ada kualitas pendidikan yang baik," ucap tokoh perempuan itu.

Kemerdekaan akses pendidikan memang tidak bisa dipandang remeh. Apalagi pendidikan menjadi sarana seseorang untuk menambah wawasan. Pendidikan bisa mengasah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan perekonomian, hingga menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah bagian penting dari kehidupan bermasyarakat. Sebagai Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita menyampaikan alasannya  mengapa pendidikan perlu ditanamkan sejak dini. (Prokopim Trenggalek)

Didampingi istri dan segenap jajaran, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bertemu Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. Kunjungannya kali ini selain terkait dengan pelepasan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), juga upaya penjajakan kemungkinan kerjasama dengan salah satu Universitas terbaik di Indonesia itu.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia memang mejadi salah satu fokus dari Mochamad Nur Arifin di Trenggalek. Menurutnya peningkatan kualitas SDM akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Makanya pihaknya getol melakukan penjajakan dengan perguruan tinggi.

"Kita menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama. Tadi yang dibahas banyak hal. Yang paling dominan kita tanya program studi pasca sarjana," ucap Mas Ipin di ruangan Rektorat UGM, Jum'at (23/6).

Masih menurut Bupati Trenggalek, "terus kemudian Bu Novita ingin ada pemagangan dan juga pendampingan untuk akreditasi kampus-kampus yang ada di Trenggalek. Meskipun nanti UGM dalam waktu dekat belum memungkinkan untuk punya kampus di Trenggalek, tapi kalau kampus kampus yang sudah ada itu nanti terakreditasi oleh UGM makan kualitas outputnya pasti bakal lebih baik. Jadi banyaklah yang coba kita diskusikan bersama," imbuhnya.

Senada dengan suaminya, Novita Hardini mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia. Menurutnya pembangunan sumberdaya manusia sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur, sehingga perlunya ada upaya serius dari semua pihak yang ada. "Tadi sudah disampaikan semua oleh bapak bupati, intinya kami mencoba untuk berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Trenggalek," tutupnya. (Prokopim Trenggalek)

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara hadiri Gelar Budaya dalam rangka Milad ke-57 MTSN 1 Trenggalek, Selasa (20/6). Sebagai seorang bapak dan wakil kepala daerah di Kabupaten Trenggalek Mas Wabup menitipkan banyak pesan kepada siswa siswi MTSN 1 baik yang telah lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun  yang sedang menempuh pendidikan dalam perhelatan Milad ini.

Pesan itu disampaikan mengingat banyak fenomena kekerasan pada anak yang terjadi saat ini sehingga mereka mengalami kegagalan di usia remaja. Baik kekerasan secara fisik, kekerasan psikis seperti kekerasan seksual dan yang lainnya. Kemudian fenomena pernikahan anak karena masih adanya permintaan dispensasi menikah di pengadilan agama. Hal hal seperti ini menurut Mas Syah perlunya dicegah.

Sebagai wakil kepala daerah bahkan Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Trenggalek, Syah Natanegara menganggap perlu menyampaikan pesan pesan ini, karena tidak ingin kejadian buruk itu melanda generasi muda di daerahnya.

Alasan lain pernikahan anak akan menjadikan pemicu terjadinya kemiskinan baru, pasalnya mereka belum siap secara fisik dan psikis untuk membina rumah tangga. Kabupaten Trenggalek juga tengah fokus  mencegah pernikahan anak sebagai upaya menekan angka kemiskinan dan juga stunting. "Jangan berpacaran dulu, karena pacaran ini salah satu pintu pembuka kegagalan remaja," pesan pertama mantan anggota DPRD Trenggalek itu.

Lebih lanjut Syah Natanegara menambahkan, berpacaran di usia sekolah lebih banyak negatifnya dibanding positifnya. Putus pacaran bisa menyebabkan patah semangat, menghambat prestasi, kemudian mendekatkan dengan perbuatan perbuatan yang dilarang hingga dapat mencoreng harkat martabat orang tua bila melakukan hal hal yang menyimpang.

Wabup muda itu selain menitipkan pesan kepada siswa juga menitipkan siswa siswi sekolah kepada para guru dan pendidikan MTSN 1 Trenggalek untuk membina mereka dengan baik, karena masa depan bangsa ini nantinya akan digantungkan kepada mereka.

Peringatan Milad ke-57 Madrasah yang dikenal dengan sebutan MTS Model itu dikemas kedalam bentuk gelar budaya dengan menghadirkan Ki Sodrun, seniman musik lirik jawa yang sebagai bintang tamu. (Prokopim Trenggalek)