Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk masyarakat sering digelar. Tujuannya tentunya membantu meringankan beban hidup masyarakat ditengah mahalnya bahan-bahan kebutuhan pokok.
Menurutnya penyebab nahalnya kebutuhan pokok karena distribusi yang cukup jauh menjadikan adanya biaya kompensasi yang ditanggung sehingga menjadikan harga kebutuhan pokok meningkat.
"Gerakan pangan murah sudah dilaunching. Saya bayangkan kalau distribusi kebutuhan pokok ini tidak terlalu jauh harganya juga pasti murah," ucapnya, Senin (26/6).
Tadi kita sidak di pasar, imbuhnya menambahkan "banyak barang yang di suplay dari Malang dan dari luar kota lainnya. Kompensasi distribusi inilah yang membuat harga itu menjadi mahal. Seperti Bawang Merah yang ditanam sendiri oleh tetangga kita harganya sekitar Rp. 30 ribu. Kalau dibandingkan dengan tahun tahun kemarin, atau hari hari sebelumnya itu termasuk mahal. Tapi kalau kita pergi ke pasar harganya jatuh di angka Rp. 34 hingga 35 ribu. Jadi masih relatif lebih murah," terang Mas Ipin.
Padi kalau berasnya kiriman dari jauh pasti dapatnya di sini juga sudah pasti mahal. Oleh karena itu gerakan pangan murah ini bisa seminggu atau sebulan sekali di gelar di Kecamatan.
Kita kumpulkan semua petani petani lokal yang selama ini tidak punya akses ke pasar. Coba di identifikasi seperti kelompok wanita tani yang produksinya sayur. Kita sudah berhasil melakukan di tingkat ASN. Tunjangan beras ASN, kita belikan beras asli produksi dari petani Trenggalek.
Tapi komoditas pertanian tidak hanya beras, jadi gerakan seperti ini bisa dilakukan, dijadikan agenda rutin setiap tahunnya. Coba nanti berkoordinasi, berkonfrontasi antara yang di hulu dan hilir. Terus kemudian mulai sekarang kita coba mengidentifikasi. Sudah sering kita melakukan kunjungan, sidak, seharusnya kita sudah bisa baca. Kalau mendekati momen tertentu biasanya yang naik itu apa, komoditasnya apa.
"Komoditas komoditas itu nanti dimasukkan ke data BPS, komoditas-komoditas apa untuk diidentifikasi, komoditas-komoditas apa yang biasanya menyumbang inflasi," pesan Mas Ipin kepada jajarannya. (Prokopim Trenggalek)