Tari kebanggaan masyarakat Trenggalek Jaranan Turonggo Yakso meriahkan pembukaan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Simpang Lima Kasrepan Pule, Rabu (5/4).

Kesenian jaranan kuda berkepala raksasa yang menggambarkan kesatria dalam mengendalikan hawa nafsu angkara murka ini ditarikan oleh gabungan siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Pule.

Ratusan siswa yang menarikan tari ini sempat mencuri perhatian tamu undangan yang hadir dalam pembukaan kegiatan TMMD ini.

Turonggo Yakso sendiri berasal dari upaca Baritan (Bar Ngarit Tandur), yang melekat di masyarakat Dongko. Karena ada serangan hama maka masyarakat Dongko berikhtiar agar masalah ini bisa lekas terselesaikan. Dari hal tersebut lahirlah kesenian ini.

Selain tari Jaranan Turonggo Yakso juga dipentaskan tari Remong oleh siswa siswi SMPN 1 Pule. (Humas)

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar pembinaan sekaligus penyerahan Surat Keputusan Bupati Trenggalek tentang kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil (PNS), Selasa (4/4). Acara yang digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha tersebut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan, Sugeng Widodo, S.H., Kepala BKD Trenggalek, Drs. Pariyo, serta para pegawai negeri sipil di lingkup Pemkab Trenggalek yang menerima SK Bupati tentang kenaikan pangkat.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Trenggalek, Drs. Pariyo menyampaikan bahwa kenaikan pangkat bukanlah hak, akan tetapi penghargaan atas kinerja PNS. Selain itu, dirinya juga mengingatkan bahwa terkait urusan kepegawaian maupun kenaikan pangkat PNS di lingkup Pemkab Trenggalek, BKD sama sekali tidak memungut biaya.

"Ini sudah kami sampaikan sejak tahun 90-an saya di BKD, saya ingat betul waktu itu, bukan menyalahkan siapa-siapa tapi pada intinya di luar dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ungkap Drs. Pariyo.

"Sudah saya sampaikan dan sekedar mengingatkan, bahwa apapun yang terkait bidang kepegawaian, sekali lagi tidak ada biaya sepersen pun. Bukan hanya kenaikan pangkat, tapi juga untuk mutasi, tanpa melalui siapapun tentu tidak dikenakan biaya, sepanjang itu memenuhi persyaratan dan formasinya memungkinkan, BKD selalu terbuka," imbuhnya.

"Jadi kalau selama ini ada yang mengatakan begini-begini, silahkan cek ke BKD. Kalau perlu jika ada teman kami di BKD ada yang melakukan hal-hal yang kurang baik, silahkan laporan ke saya," tegasnya.

Dalam laporannya, Drs. Pariyo juga menyampaikan sebanyak 826 PNS dinyatakan memenuhi syarat kenaikan pangkat dari sejumlah 833 yang diusulkan. Sebanyak 7 PNS yang belum memenuhi syarat, 4 PNS golongan IV belum memenuhi angka kredit, 2 PNS golongan II dan III dikarenakan belum mengikuti ujian dinas, dan 1 PNS belum waktunya kenaikan pangkat.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan, Sugeng Widodo, S.H., yang dalam hal ini mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek menyampaikan kepada seluruh PNS yang menerima SK kenaikan pangkat untuk terus meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai.

"Seperti yang disampaikan oleh Pak Pariyo tadi bahwa kenaikan pangkat bukanlah hak tetapi merupakan penghargaan. Untuk mencapai penghargaan itu maka perlu kinerja yang baik. Tentunya dengan kenaikan pangkat ini maka diikuti pula dengan kenaikan tanggung jawab," ungkap Sugeng Widodo, S.H.

Untuk itu diharapkan kepada seluruh PNS setelah menerima SK kenaikan pangkat tersebut terus berupaya untuk berubah dan merubah diri ke arah lebih baik. (Humas Kabupaten Trenggalek)

Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin buka pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 Kabupaten Trengggalek, Rabu (5/4/2017) di Simpang Lima Kasrepan Pule.

Hadir dalam acara pembukaan TMMD ini, Perwakilan dari Kodam V Brawijaya, Danrem 081/DSJ Madiun dan Jajarannya, Forkopimda, Dandim Tetangga, Kepala OPD di lingkup Kabupaten Trenggalek maupun segenap tamu undangan lainnya.

TMMD ke-98 Tahun 2017 ini mengambil tema, "Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan Di Daerah Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI".

Dengan tema ini diharapkan TNI bersama masyarakat dapat manunggal atau bersatu dalam membangun bangsa dan keutuhan NKRI.

Di Jawa Timur ini, Trenggalek menjadi salah satu lokasi TMMD bersama 4 Kabupaten lainnya. Sedangkan di Trenggalek TMMD ini dipusatkan di Kecamatan Pule.

Dalam sambutannya Wakil Bupati termuda se-Indonesia ini menyatakan, TMMD merupakan wujud peran TNI dalam membangun bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.

Serangkaian kegiatan telah dipersiapkan dalam kegiatan TMMD ini baik berupa kegiatan fisik maupun non fisik.

Dalam Pembukaan TMMD ini juga diserahkan kegiatan fisik, peralatan maupun juga pendeklarasian komunitas Wisata Pule, sebagai upaya dukungan demi suksesnya kegiatan ini.

Ditegaskan oleh Wabup "kebersamaan dan kemanunggalan ini diharapkan dapat terjalin selama-lamanya. Tidak ada lagi upaya pemecah belahan dengan membenturkan antar lintas sektor dengan dalih apapun termasuk agama. Dengan kemanunggalan melalui Desa Indonesia Jaya," pungkasnya. (Humas)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu alat pertahanan NKRI dalam menjaga kedaulatan bangsa. Sehingga dalam menjalankan tugasnya, TNI selalu berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

Namun, di era globalisasi saat ini TNI tidak hanya hadir guna menjaga kutuhan NKRI dan stabilitas nasional, melainkan juga untuk kemakmuran bangsa dan negara. Salah satu bhakti TNI untuk negeri diantaranya adalah dengan dilaksanakannya program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) dimana TNI membaur dengan masyarakat dalam membangun wilayah pedesaan.

Dalam kegiatan TMMD, TNI turut membantu berpartisipasi dengan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Pada tahun 2017 ini, Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu lokasi pelaksanaan TMMD bersama empat kabupaten lainnya di JawaTimur.

Di Kabupaten Trenggalek, TMMD dipusatkan di Kecamatan Pule. Rencananya selama 30 hari, Satgas TMMD akan menjalankan serangkaian aksi pembangunan mulai dari membangun akses jalan menuju lokasi wisata Jurug Songgo Langit, bedah rumah maupun rehab tempat ibadah.

Beberapa kegiatan yang teragendakan dalam TMMD telah selesai dilaksanakan sebelumnya dan akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek pada pembukaan acara TMMD yang digelar di kawasan Simpang Lima Kasrepan Jombok Pule, Rabu (5/4).

Banyak perbedaan antara TMMD di tahun 2017 dibandingkan dengan TMMD periode-periode sebelumnya. Pasalnya, Satgas TMMD tidak lagi tidur di tenda maupun barak, melainkan membaur dan tinggal di rumah-rumah warga. Selain itu, TNI tidak lagi mengelola keuangan melainkan hanya melaksanakan kegiatan dilapangan. (Humas Kabupaten Trenggalek)