Pemkab Trenggalek luncurkan angkutan pelajar, Jum'at (2/3). Angkutan pelajar ini difungsikan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas serta memberdayakan MPU untuk bisa menggeliat kembali. Langkah ini diambil Pemerintah Daerah, pasalnya angka kecelakaan pelajar di Trenggak cukup tinggi. Pemerintah Kabupaten Trenggalek sediakan 6 MPU dan 3 kendaraan plat merah untuk angkutan pelajar.
Angkutan pelajar ini dilaunching langsung oleh Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Jum'at itu. Sementara angkutan pelajar ini nantinya dapat mengcover 109 pelajar.
Dikonfirmasi mengenai angkutan pelajar ini Bupati Trenggalek, Emil Dardak menyatakan "untuk memenuhi semua kebutuhan tentunya tidak bisa instan, butuh sumberdaya yang tidak sedikit. Tetapi kita mencoba membentuk satu clustering yang tepat," ucapnya.
"Untuk cluster pertama yang kita lihat melakukan perjalanan ke jalur yang padat dan beresiko adalah mereka yang tinggal di luar Kecamatan Trenggalek, tetapi mereka bersekolah di sini," imbuh Emil.
"Rata-rata mereka masih tinggal dalam radius 20 KM dari luar kecamatan kota, didata tadi dari SMPN 1, SMPN 3 dan SMPN 6 dan beberapa lainnya, dari pendataan yang dilakukan tidak semua SMP tersebut ada anak yang rumah tinggalnya jauh. Tapi di SMPN 1 banyak, karena memang SMP favorit, terus di SMP 3, dan SMP 4. Dari ketiga sekolah tersebut ada anak yang rumahnya di Kampak, Gandusari, Tugu, Suruh."
"Mereka kita coba hindarkan dari rute-rute yang padat, karena bila tidak diberikan solusi larinya ke penggunaan sepeda motor yang tentunya mereka belum mempunyai SIM. Nah tentunya bila ditinjau dari segi jumlah pastinya belum idealis. Loh kok cuma 109, secara cluster ini sudah bisa menjawab 109 potensi pengguna motor di bawah umur yang bisa mencelakakan pengguna jalan lainnya ini bisa kita atur".
"Kalau ini sukses kita akan coba eksperimen dengan dua konsep, yaitu satu dengan memperluas jangkauan, atau yang kedua kita akan coba terapkan subsidi. Artinya Pemerintah mensubsidi namun sebagiannya bisa ditanggung sekolah atau orang tua siswa. Selain itu juga bisa kita memberdayakan MPU kita yang sudah mulai kolaps. Nah inilah yang sedang kita coba," ujar orang nomor satu di Trenggalek tersebut.
"Sebenarnya yang paling penting itu adalah kita bisa memberdayakan MPU yang ada di Kabupaten Trenggalek, sehingga mereka bisa lebih produktif di jam-jam pagi dan jam siang. Karena kalau dilihat ritme perjalanan kalau grafik itu yang paling padat memang jam-jam pagi atau siang pulang sekolah."
"Kita memang ingin memberdayakan MPU, sehingga perekonomian rakyat bisa bergerak," tandasnya.
Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Heru Sujio, SH, menyambut positif kebijakan Pemerintah Daerah Trenggalek yang meluncurkan angkutan pelajar ini. Disampaikan oleh Kasat Lantas ini, "saya sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang telah menyediakan angkutan pelajar. Pemerintah telah berupaya keras menyediakan angkutan untuk pelajar meskipun belum sepenuhnya bisa mengcover secara keseluruhan," ucapnya.
Ditambahkan olehnya, "ini merupakan satu solusi terbaik untuk menjawab pelanggaran kelengkapan berkendara bagi pelajar dan resiko laka lantas pelajar dapat ditekan seminim mungkin. Sehingga keselamatan generasi penerus ini dapat tejamin," tandasnya. (Humas)