Pemerintahan pasangan Bupati Emil dan Wabup Arifin terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek, salah satunya melalui pengembangan UMKM. Selain pembinaan, perlu juga adanya sarana untuk memasarkan berbagai produk UMKM. Terkait hal tersebut, Jumat (12/5/2017), Wakil Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin meresmikan Terminal Wisata Durenan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek sebagai kawasan perekonomian yang strategis.

Letak Terminal Wisata Durenan ini berada di jalur utama antar kabupaten, serta menuju berbagai lokasi wisata baik yang ada di wilayah Trenggalek maupun kabupaten tetangga, Tulungagung. Hal tersebut tentu menjadi potensi yang bagus dalam memasarkan berbagai produk UMKM di Kabupaten Trenggalek.

Hadir dalam acara peresmian tersebut selain Wakil Bupati Trenggalek yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Trenggalek, Muspika Durenan, Kepala Desa se-Kecamatan Durenan, serta undangan lainnya. Usai meresmikan Terminal Wisata, wakil bupati termuda di Indonesia versi MURI tersebut meninjau seluruh lapak pedagang yang menyediakan berbagai produk UMKM.

"UMKM itu kalau dibina dengan dengan baik, dia akan bisa menghasilkan produk-produk yang kreatif," ujar Wabup Arifin saat melihat-lihat produk hasil UMKM.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Arifin juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mendukung pertumbuhan UMKM di Trenggalek dengan cara ikut mempopulerkan produk-produk khas Trenggalek.

"Saya doakan Terminal Wisata ini akan ramai, Durenan juga semakin ramai," harap wabup.

Selain meresmikan Terminal Wisata Durenan, Wakil Bupati Arifin juga sekaligus membuka Terminal Wisata Expo 2017 yang digelar untuk memeriahkan peresmian Terminal Wisata tersebut. (Humas Kabupaten Trenggalek)

Perkumpulan Wartawan dan Ormas yang tergabung dalam "Trenggalek Watch" melakukan unjuk rasa terkait kebijakan anggaran publikasi media dan kinerja Pemerintah Daerah, Kamis (12/5). Unjuk rasa tersebut langsung direspon positif oleh pihak Pemkab Trenggalek.

Wartawan dan Ormas yang tergabung dalam "Trenggalek Watch" tersebut melakukan aksi dan mengajukan beberapa tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek, mengenai transparansi pengelolaan anggaran publikasi media dan kegiatan pembangunan daerah, selain itu mereka juga menanyakan sistem kerjasama publikasi media yang disinyalir oleh mereka hanya berpihak pada organisasi tertentu, dan dianggap tidak berpihak kepada seluruh media yang ada.

Selain anggaran publikasi, mereka juga mempertanyakan kinerja OPD yang kurang maksimal, seperti halnya fungsi pengawasan sehingga pelaksanaan beberapa proyek kualitasnya diragukan. Transparansi anggaran juga menjadi salah satu topik yang diangkat dalam unjuk rasa tersebut.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan perkumpulan wartawan dan ormas di depan Pendopo Manggala Praja Nugraha dan kemudian dilanjutkan ke Gedung DPRD.

Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam menampung aspirasi para awak media dan ormas yang melakukan unjuk rasa. DPRD Trenggalek memfasilitasi aksi mereka dengan mengadakan sidang hearing yang juga menghadirkan beberapa pihak dari unsur Pemkab Trenggalek, diantaranya diwakili oleh Asisten I Setda Trenggalek, Sugeng Widodo, S.H., dan Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda, Drs. ST. Triadi Atmono, M.Si. Keduanya menyambut positif aksi ini sebagai bentuk koreksi terhadap kinerja Pemerintah Daerah guna meningkatkan kinerja sebagai bentuk pelayanan masyarakat yang prima.

Menanggapi pertanyaan terkait penggunaan anggaran publikasi media, Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek menyampaikan pada dasarnya OPD-nya mengakomodir semua media yang ada. Tidak ada tebang pilih maupun berat sebelah terhadap satu media atau kelompok media tertentu tetapi tetap dalam koridor dan syarat administrasi yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Drs. ST. Triadi Atmono menampik adanya diskriminasi dan keberpihakan terhadap salah satu media atau kelompok media tertentu saja. "Ini hanyalah kesalah pahaman saja. Semua media yang mengajukan kerjasama dengan mengirimkan company profil akan kita akomodir. Namun tentunya harus ada kesesuaian dengan UU nomor 40 Tahun 1999 dan Surat Edaran Dewan Pers No. 01/SE-DP/I/2014," ucapnya.

"Dalam ketentuan tersebut perusahaan pers ini harus berbentuk badan hukum Indonesia” (Pasal 9 Ayat (2) UU No. 40/1999). Sesuai Standar Perusahaan Pers, badan hukum Indonesia yang dimaksud di atas berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau badan-badan hukum lainnya yang dibentuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Badan hukum lainnya yaitu Yayasan atau Koperasi," jelas Triadi.

"Asalkan sudah mengajukan penawaran dan memenuhi persyaratan tentunya akan kita akomodir," tandasnya. (Humas Pemkab Trenggalek)

Di era digital ini masyarakat bisa dengan mudahnya mengunggah dan menyebarkan sebuah informasi. Dalam waktu sekejab informasi ini bisa berpindah dari perangkat satu keperangkat yang lain dari gadget satu ke gadget yang lainnya.

Sayangnya cepatnya peredaran informasi ini tidak ada yang menjamin keakuratan dan kebenarannya. Bila informasi ini benar tertunya akan memberikan dampak positif, namun bila salah bisa-bisa merugikan masyarakat luas.

Cepatnya informasi dari masyarakat ini mendapatkan apresiasi positif oleh Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. Namun kecepatan informasi ini harus diferivikasi kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan gejolak karena menyebar dengan cepat.

Terkait hal ini Bupati Emil Dardak menyampaikan, "masyarakat Trenggalek yang saya cintai, sejak saya dan mas Ipin memulai tugas di Trenggalek, tidak jarang kami menemukan laporan-laporan kondisi warga yang memprihatinkan, diantaranya terjerat kemiskinan. Walau terkadang ada yang sebenarnya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, informasi seperti ini tetap berharga bagi kami untuk memastikan hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat kita," ucapnya.

Ditambahkan olehnya bahwa Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) tengah mendalami beberapa kasus kemiskinan yang kompleks. "Kompleksitas ini muncul karena terdapat masalah sosial yang terkait. Beberapa waktu lalu kita sempat dihebohkan viralnya video di akun IG Lambe Turah yang menayangkan anak-anak muda yang memukuli kakek tua yang ternyata setelah diusut adalah ayah kandung anak itu sendiri, dan kasusnya menjadi semakin kompleks karena melibatkan masalah gangguan kejiwaan sehingga menimbulkan perdebatan antara etika dan juga ketentraman masyarakat."

"TKPKD berupaya mencermati kasus-kasus kompleks, diantaranya kemiskinan yang memprihatinkan dan terkadang belum tersentuh bantuan pemerintah karena subyek kemiskinan mengalami permasalahan sosial mereka sendiri yg membuat mereka belum merespon adanya program maupun ikut data kependudukan pemerintah. Tentu kita berharap Musyawarah Desa GERTAK dan dibukanya pintu “buser–buru sergap” masyarakat miskin akan membuka informasi selebar-lebarnya bagi Pemkab untuk bisa menangani kemiskinan tanpa meninggalkan siapapun. Kami bersyukur, gerakan komunitas seperti Info Seputar Trenggalek (IST), serta lembaga seperti BAZNAS, berkenan terintegrasi dalam Posko GERTAK untuk dapat secara terpadu menangani masalah-masalah mendesak yang terutama dihadapi warga miskin" imbuhnya.

"Namun demikian, kita perlu mencari solusi, keluarga yang rawan kemiskinan karena adanya masalah sosial seperti diantaranya gangguan kejiwaan atau tendensi masalah sosial lainnya, tentu akan berdampak pada produktivitas maupun kapasitas mengasuh anak di keluarga tersebut, disamping juga perlunya menjaga ketentraman masyarakat dari potensi masalah terkait gangguan kejiwaan salah satu warga. Semoga upaya ini menjadi langkah baik bagi kita untuk mencari solusi demi kemaslahatan masyarakat Trenggalek," tandas Emil Dardak. (Humas Kabupaten Trenggalek)

Bermain tandang, Persiga berhasil mencuri satu angka lawan Asyifa di Lapangan Arhanud Malang, Rabu (10/5). Dengan skor 1-1 Persiga berhasil dapatkan 1 point di kompetisi liga tiga.

Persiga berhasil unggul 1 angka di menit 17 babak pertama, melalui gol Ali Mustofa pemuda asal Panggul Trenggalek. Sayangnya gol ini tidak bertahan lama, menit ke 40 Asyifa berhasil menyamakan kedudukan atas kelengahan pemain belakang Persiga.

90 menit pertandingan Persiga berhasil mendominasi pertandingan. Sayangnya serangan yang dilakukan bertubi-tubi sedikit lemah dipenyelesian akhir. Meskipun puas dengan hasil yang didapat, Mursid Efendi pelatih Persiga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh kepada tim asuhannya tersebut. Diharapkan pada permainan kandang, Rabu (17/5) melawan Mojokerto Putra nanti angka penuh berhasil diamankan.

Manager Persiga, H. Moch. Nur Arifin puas akan hasil pertandingan ini. Dikonfirmasi mengenai hasil pertandingan, penggila bola ini menyatakan "sebenarnya kita berharap menang karena kita punya keuntungan, tim lain hari Minggu harus main sedangkan kita Rabu depan baru main. Harapan saya kita bisa habiskan pertandingan ini, apalagi tadi kita sempat unggul duluan," ucapnya.

"Harusnya kita bisa dapat tiga point, namun minimal kita tidak kalah. Mental anak-a4nak yang tidak terlalu naik tapi satu point cukuplah. Karena kompetisi ini masih panjang, satu point cukup berharga. Kita coba sebisa mungkin menghindari kekalahan apalagi ini di kandang lawan. Perjalanan masih panjang namun saya apresiasi hasil ini, qquntuk permainan kandang wajib ambil point penuh," imbuhnya.

Wajib point penuh permainan kandang ini juga ditekankan oleh Tarkiat, Ketua Persiga Trenggalek. Dituturkan olehnya, "kami puas akan hasil ini. Sebenarnya kita menargetkan point penuh dalam pertandingan ini untuk memuluskan langkah-langkah berikutnya. Namun hasil satu-satu dan melihat perjuangan anak-anak bermain di kandang lawan kami cukup puas," tandasnya. (Humas)