Bupati Emil Dardak, melakukan sidak di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Senin (22/5/2017). Sidak tersebut dalam rangka koordinasi pelaksanaan perbaikan beberapa infratruktur di wilayah Kabupaten Trenggalek, utamanya terkait kondisi jalan dan jembatan.

Beberapa infrastruktur jalan di Kabupaten Trenggalek diketahui memang mengalami kerusakan. Misalnya yang terjadi pada beberapa ruas jalan, sehingga diperlukan upaya perawatan sehingga kerusakan yang ada tidak semakin parah. Apalagi menjelang arus mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Bupati Emil Dardak benar-benar menginginkan kualitas perbaikan jalan di tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dirinya meminta kepada instansi terkait untuk benar-benar menjaga kualitas pekerjaan.

Saat dikonfirmasi, Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., mengatakan bahwa ada perkembangan yang baik dari prespektif pekerjaan infrastruktur. "Saya kesini, kita akui dari sisi perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan ada yang perlu kita benahi. Maka saya perlu datang langsung untuk memahami apa saja kendala kita," ungkapnya.

"Yang sangat urgent kali ini adalah, satu kita tahu ada 930 Km jalan kabupaten, namun kenyataannya menurut survey sebenarnya yang fungsional dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sekitar 700-an Km dari jalan yang ada. Diluar itu kita banyak menangani jalan-jalan yang secara status belum jalan kabupaten," tutur Wakil Ketua APKASI tersebut.

Menurut Emil Dardak, meskipun belum merupakan jalan kabupaten, tapi pemerintah menganggap bahwa jalan tersebut termasuk strategis. "Nah, inilah yang perlu untuk kita dalami. Saat ini kita sedang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, sehingga dapat jelas mana yang akan dikerjakan. Bila anggaran tidak jelas strukturnya tentunya akan semakin ruwet dan tentunya akan tidak sesuai dengan efektivitas struktur anggaran dalam APBD," imbuh Emil.

"Sedangkan yang kedua mengenai aktifitas pengkarya pemeliharaan jalan yang baru kita rintis tahun yang lalu. Saya lihat perlu ada satu sistem yang bisa memonitor aktivitas kinerja mereka. Sebagaian sudah terlihat kinerjanya dan tidak sedikit pula yang masih perlu dipertanyakan efektivitas kerjanya," jelasnya.

"Ada empat hal yang harus dipenuhi, yang pertama personilnya harus memadai baik dari skil maupun kuantitasnya, yang kedua operasionalnya, ketiga alat pendukung memadai apa tidak serta keempatnya koordinasi," pungkas Emil Dardak. (Humas Kabupaten Trenggalek)

Peringati Kebangkitan Nasional Bupati Trenggalek, Dr. Emil Dardak ajak seluruh lapisan masyarakat bahu – membahu mewujudkan kebangkitan Trenggalek, Senin (22/5/2017). Momentum Kebangkitan Nasional ini merupakan moment yang baik untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyongsong perubahan demi kebangkitan bersama.

Upaya keras dilakukan pasangan Bupati Trenggalek guna membangkitkan daerah yang dipimpinnya, mulai dari sektor ekonomi, budaya, pariwisata hingga terkait sosial kemasyarakatan. Kebangkitan ini akan segera terwujud bila mana semua lapisan masyarakat ini bisa mendukung.

Dikonfirmasi mengenai kebangkitan Trenggalek, Waketum APKASI menyatakan "ini yang memang menjadi tantangan besar kita, saat ini kita hidup dalam era yang pragmatis. Era pragmatis ini memeberikan tantangan yang sangat besar, rata-rata semua diukur dengan uang," ucapnya.

"Ini yang perlu kita geser, semua itu harus diukur dengan prestasi," imbuhnya.

"Waktu Job Market Fair kemarin, saya menegaskan jangan sampai anak-anak Trenggalek ini mendapatkan pekerjaan, baru bekerja satu hingga dua bulan sudah intip-intip perusahaan lain yang gajinya lebih besar."

"Janganlah bekerja menghitung berapa uang yang didapat melainkan lebih kita tekankan prestasi. Karena inilah sesungguhnya yang bisa dikenang terus menerus, prestasi yang diraih saat kita bekerja," jelasnya.

"Hal inilah yang perlu kita bangun, dan yang kedua adalah optimisme bahwa memang Trenggalek tidak punya pilihan lain. Tidak bisa menggunakan pendekatan konvensional. Maka kita harus bisa melakukan lompatan – lompatan, loncatan-loncatan yang signifikan."

"Nah semua itu memerlukan optimisme yang sangat luar biasa bagi seluruh lapisan masyarakat Trenggalek. Membangun inilah yang tidak gampang. Namun kita sudah mulai melihat, contohnya lagi saya dikabari batik Trenggalek kembali menjadi juara di Provinsi."

"Hal ini ternyata sudah menjadi kebanggaan dikalangan UKM batik, batik Trenggalek sekarang punya gengsi. Kemudian kebudayaan kita belum lama ini mentas di Dunia. Culture Summit di Korea merupakan yang kedua kalinya setelah pentas di Spanyol, dan masih banyak lagi upaya kita bahwa apapun yang dilakukan Trenggalek kita bisa bersaing di tingkat Nasional."

"Dengan inilah kita bisa menciptakan masyarakat yang tangguh, masyarakat yang bangkit seperti yang kita harapkan. Tentunya hal ini ditopang dengan upaya Pemerintah membangun infrastruktur yang mendukung, diantaranya yang bisa kita wujudkan selama lima tahun kepemimpinan ini, jalan lintas Selatan, Pelabuhan dan berharap mudah-mudahan Trenggalek tidak harus jauh-jauh untuk pergi ke Bandara, atau dibangun tidak terlalu jauh dari Trenggalek dan mudah dijangkau," tegasnya. (Humas)

Persiga U-17 mengawali kompetisi Liga Remaja U-17 menjamu Persik Kediri di Stadion Menak Sopal Trenggalek, Senin (22/5/2017). Sama-sama berambisi untuk meraih poin penuh di pertandingan pertama, kedua tim bermain cukup sengit.

Permainan berimbang dan saling serang mewarnai laga perdana di Grup J Liga U-17 zona Jawa Timur. Namun, hingga babak pertama usai skor masih tetap sama kuat 0-0.

Di babak kedua, tempo permainan semakin meningkat. Hasilnya, pemain Persik Kediri, Rohmat Prastyo, berhasil mencetak gol di menit ke-54. Skor berubah, Persiga tertinggal 0-1 dari Persik Kediri.

Delapan menit berselang, kapten tim Persiga, M. Arsy Sakaril, mencetak gol balasan untuk Persiga pada menit ke-62. Pemain bernomor punggung 7 tersebut mengecoh penjaga gawang Persik Kediri dari sudut sempit untuk menyamakan kedudukan. Skor berimbang 1-1.

Skor imbang sama kuat 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kedua tim, Persiga dan Persik Kediri harus rela berbagi satu poin.

Usai memimpin upacara peringatan Harkitnas ke-109, Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., menyampaikan santunan dari PT. TASPEN (Persero) kepada ahli waris penerima pensiunan, atas nama Suparto (alm) di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (22/5/2017). Pada kesempatan yang sama juga diserahkan Surat Keputusan (SK) Badan Kepegawaian Daerah tentang kenaikan pangkat pengabdian/anumerta.

Suparto (alm) sebelumnya tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan dengan pangkat jabatan terakhir Penata Muda III/a yang mengalami kecelakaan kerja pada tahun 2015 lalu. Sementara itu, keluarga menerima santunan jaminan kecelakaan kerja senilai Rp. 168. 128.200,- dari PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Kediri yang diterima langsung oleh istri almarhum, Nur Sikah Mahfudoh.

Dalam sambutan singkatnya, Bupati Emil Dardak menyampaikan terima kasih kepada PT. TASPEN (Persero) serta berharap santunan tersebut dapat bermanfaat bagi keluarga almarhum. “Almarhum telah mengabdikan diri untuk Trenggalek dan pada saat bekerja mengalami suatu kejadian yang memang sudah disuratkan oleh takdir Allah, dan tentunya kami bersyukur keluarga dapat tabah menjalani hal tersebut, dan tentunya kami mendoakan semoga beliau khusnul khotimah,” ungkap Emil.

“Dan keluarga yang ditinggalkan dengan dukungan dari TASPEN ini bisa mendapatkan manfaat yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Emil Dardak juga menerima santunan dari PT. TASPEN (Persero) kepada Hj. Siti Mardiyah Dardak (almh) sebagai penerus ahli waris dari H. Moh. Dardak (alm) yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil.

“Tadi saya terkejut juga, saya dikasih map juga, karena memang eyang putri saya baru saja meninggal dan beliau adalah istri dari dulu almarhum suaminya yang seorang pegawai negeri, sehingga memang menerima pensiun dan ini diurus sebagai bentuk bahwa TASPEN memang berkomitmen kepada siapapun yang berhak mendapatkannya,” ucap Emil Dardak.

“Tinggal sekarang PR-nya kepada saya bingung itu untuk siapa? Tapi karena ada aturannya dalam hukum Islam maka apapun yang diterima harus dirembugkan bersama dengan keluarga,” tutur Emil melanjutkan.

Emil Dardak meyakini apapun yang diberikan oleh PT. TASPEN (Persero) tentu manfaatnya senantiasa akan kembali kepada masyarakat. (Humas)