Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, penuhi undangan Walikota Surabaya Tri Risma Harini, dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke 724, Rabu (31/5).

Prosesi Hari Jadi ini diawali dengan Upacara yang digelar di Balai Kota Surabaya, Jl. Taman Surya No. 1 Surabaya. Berbagai hiburan dipersiapkan untuk menghibur tamu undangan yang hadir.

Yang menarik 724 pelajar menarikan tari khas Kota Pahlawan ini Remong, yang melambangkan kesatriawanan para pejuang pendahulu Bangsa. Tari kolosal ini di tarikan 724 pelajar yang jumlahnya sesuai dengan umur Surabaya itu sendiri.

Bupati Emil Dardak hadir bersama dengan beberapa Kepala Daerah di Jawa Timur lainnya. Turut hadir juga beberapa Konsolat Jendral Negara tetangga sepertihalnya Konsolat Jepang dan beberapa tamu undangan lainnya.

Rencananya Bupati Trenggalek ini bersama dengan Walikota Surabaya dan beberapa Kepala Daerah lainnya akan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Kerjasama Jaringan Lintas Perkotaan. “(Humas)

Puasa Ramadhan, ASN di lingkup Pemkab Trenggalek tetap laksanakan apel pagi. Puasa ini tidak bisa dijadikan alasan, Aparatur Sipil Negara untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Justru dengan meningkatkan etos kerja dalam pelayanan terhadap masyarakat, akan menjadikan amal ibadah bagi aparatur tersebut.

Hal ini ditekankan oleh Asisten I Sekda Trenggalek, Sugeng Riyono, SH, saat menjadi pembina apel pegawai di lingkup setda, Senin (29/5) di halaman Kantor Setda. Menurutnya apel pagi merupakan suatu kewajiban bagi Aparatur Sipil, untuk mengevaluasi kinerja maupun dalam rangka peningkatan disiplin kerja pegawai.

Dalam puasa Ramadhan 1438 H ini, PNS di lingkup Pemkab Trenggalek tidak hanya melaksanakan apel mulai hari Senin hingga hari Kamis saja, hari Jum'atpun juga dilaksanakan apel pagi ASN.

Apel pagi perdana di Bulan Suci Ramadhan di lingkup Setda Trenggalek, Senin (29/5) berlangsung khidmad. Meskipun puasa para ASN ini sangat antusias mengikuti jalannya Apel pagi tersebut.

Selain menyampaikan mengenai disiplin pegawai, dalam apel tersebut Asisten I Sekda Trenggalek, juga menyampaikan mengenai rencana keseriusan pemerintah dalam meningkatkan nila jual dari komoditas lokal, sepertihalnya Kasava, Kelapa, Cengkih dan Kakau.

Dalam ajang silaturahmi Forkopimda dengan Kepala Desa dan Para Camat, Bupati Emil Dardak menekankan kepada para Kades untuk mencari identitas komoditas lokal yang dikuatkan di daerahnya masing-masing.

"Sepertihalnya yang pernah dicanangkan oleh Gubernur Jatim era Bapak Basofi Sudirman dulu, yang getol mencanangkan program 'Back to Village' (kembali ke desa) dan 'one Village one Product' (satu desa satu produk)," ucap Asisten I Sekda Trenggalek ini. (Humas)

Wakil Bupati Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin ditengah kesibukannya menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan pelayanan permohonan dokumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Trenggalek, Senin (29/5). Peninjauan ini dilakukan oleh Wabup termuda ini disaat awal-awal Puasa Ramadhan.

Nampak terlihat meskipun puasa layanan dokumen kependudukan di kantor ini berjalan maksimal. Bahkan bapak dua anak ini sempat mengapresiasi langkah kebijakan yang diambil oleh Kepala Dispendukcapil, Ekanto Mali Purbo yang memprioritaskan bagi warga yang belum melakukan perekaman KTP untuk diprioritaskan dengan menempatkan pada tempat yang khusus. Sehingga warga yang belum rekam ini dapat diakui segera status kewarga negaraannya.

Dikonfirmasi usai melakukan peninjauan Wabup Trenggalek ini menyampaikan, "agenda hari ini sinkronisasi data kemiskinan dan data kependudukan. Ini tadi saya datang sedikit lebih awal dan meninjau mengenai layanan terlebih dahulu," ucapnya.

"Ternyata Dispendukcapil telah mempola prioritas, dan yang diprioritaskan bagi mereka yang belum rekam bio matrik. Yang belum rekam sama sekali itu yang didahulukan untuk diakui dulu kewarga negaraannya. Meskipun kemarin masih ada yang mempunyai suket-suket atau segala macam, karena yang dipusat masih ada kasus sehingga terlambat, tetapi yang benar-benar baru Dispendukcapil memprioritaskan dengan menyediakan tempat yang khusus, sedangkan ruang yang depan untuk kepengurusan surat-surat yang lainnya." ucapnya.

"Berarti ini menunjukkan Dinas ini memang benar-benar berupaya untuk pemenuhan target dari Menteri Dalam Negeri, tahun 2019 semua penduduk harus sudah tercatat baik yang baru lahir maupun yang sudah eksis namun belum punya data kependudukan. Sedangkan Dispendukcapil memang benar-benar telah mengelompokkan hal ini."

"Kepala Dispendukcapil tadi menceritakan beberapa program, bagaimana stacel aktif ini tergantung di Desa juga. Desa butuhnya apa, diperlukan komunikasi yang baik dengan kantor Dispendukcapil, agar tidak terjadi mis komunikasi."

"Tadi saya sempat menemui salah satu warga, katanya sudah tiga bulan mengurus data kependudukan dan belum kelar. Terus saya tanya, datanya dibawa siapa? dia menjawab dibawa kaur Desa ke kantor ini. Pengurusan dokumen pendudukan ini sudah diurusi kaur namun masih disuruh datang lagi. Yang menjadi pertanyaannya tiga bulan itu dibawa Dukcapil atau dibawa Kaur," imbuhnya.

"Hal-hal yang seperti inilah yang perlunya kita mensinkronisasikan SOP sampai dengan di tingkat Desa. Namun secara garis besar saya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Dinas ini," tegas Arifin. (Humas)

Tinggal menghitung waktu, umat Muslim di Dunia ini akan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Mensikapi bulan suci ini, Kepala BKD Trenggalek, Drs. Pariyo, M.Si, menghimbau kepada Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemkab Trenggalek untuk tidak menjadikan moment ibadah ini sebagai alasan untuk bermalas-malasan bekerja.

Himbauan ini disampaikan Kepala BKD ini usai mendampingi Sekretaris Daerah, Drs. Ali Mustofa, M.Si, melakukan sidak pegawai bersama Inspektorat. Diharapkan olehnya, justru moment puasa ini ASN bisa meningkatkan kinerja dalam pelayanan masyarakat, sebagai salah satu bentuk ibadah.

Saat dikonfirmasi Kepala BKD ini menyampaikan, "hal ini karena situasi hari-hari kritis menjelang puasa, kemarin sudah libur tentunya ini harapan kami semua dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat kita harus menyadari bahwa tanggung jawab pelayanan, kita ASN tentunya disiplinnya harus tetap kita tingkatkan," katanya.

"Yang kedua ketika kita temukan dilapangan seperti yang tanpa keterangan atau pulang tentunya hasil hari ini akan kami sampaikan ke Pak Bupati melalui Pak Sekda. Nantinya seperti apa bila melihat hasilnya seperti itu akan kita serahkan kepada pimpinan," terangnya.

"Tetapi sesuai dengan peraturan sudah jelas di PP 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Tentunya ini nanti jangan sampai dilakukan terus menerus, sepertihalnya tidak masuk kerja dengan tanpa keterangan. Tentunya bagi yang melakukan akan ada surat peringatan (SP) dari atasan langsungnya. Langkah-langkah yang akan diambil sesuai dengan PP tadi merupakan kewenangan atasannya langsung. Namun bila tidak ada peningkatan tentunya akan menjadi kewenangan yang lebih atas lagi," imbuh Drs. Pariyo.

"Pada intinya, meskipun itu puasa tidak ada kata pelayanan terus ngendor, atau puasa menjadi alasan bermalas malasan, utamanya bagi semua ASN, lebih-lebih bagi layanan masyarakat."

"Sidak seperti ini akan terus kita lakukan, dengan mendadak tanpa adanya informasi kepada instansi terkait, guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat secara terus menerus," tandasnya.

Dalam sidak yang dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM Trenggalek, BKD bersama Inspektorat yang mendampingi Sekda Trenggalek, Drs. Ali Mustofa, M.Si, tim mendapati, 15 pegawai yang masuk, dinas luar 1, ijin 2, turun jaga 2, tugas belajar 1 orang dan cuti 3 orang. Sehingga dari PNS di Dinas ini, ada 14 pegawai tanpa keterangan. (Humas)